Stok Beras Surplus, Tapi... Di Retail Modern Langka, Di Pasaran Harganya Naik

JAKARTA - Kelangkaan stok beras di retail modern dan harga beras di pasaran yang masih tinggi, membuat resah masyarakat.
Hal itu diungkap oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Atas kondisi tersebut, muncul berbagai masukan kepada Pemerintah.
Ketua YLKI Niti Emiliana mengaku heran kenapa terjadi kekosongan stok beras di retail modern dan harga beras di pasar tradisional mengalami kenaikan. Padahal, kata dia, Menteri Pertanian sudah mengatakan stok melimpah.
“Polemik soal beras belum juga beres dilapangan masih ada persoalan yang menjadi PR pemerintah untuk segera menuntaskan,” ujar Niti, Sabtu (6/9/2025).
Mananggapi keluhan dari YLKI tersebut, Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan mengaku memahami keluhan dari masyarakat mengenai beras. Untuk itu, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyarankan kepada Pemerintah untuk benar-benar mengetahui persedian stok beras, termasuk harga di pasaran.
“Kami mendorong, agar harga pangan khususnya beras dibuat secara transparan dan _real time_,” ujar Daniel kepada Tangselpos.id, Minggu (7/9/2025).
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengakui adanya anomali (ketidaknormalan) di sektor pangan, di mana stok beras nasional mengalami surplus, namun harga komoditas tersebut tetap tinggi di pasaran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton, surplus 3,7 juta ton dibanding periode sama tahun sebelumnya, yang produksinya hanya 28 juta ton.
“Artinya produksi di atas surplus 3,7 juta ton dibanding tahun lalu. Dan yang menarik adalah 31 juta ton itu sampai Oktober. Tahun lalu produksi hanya 30 juta ton,” kata Amran di kompleks DPR RI, Kamis (3/9/2025).
Amran menyebut fenomena ini sebagai anomali yang tidak hanya terjadi pada beras, tetapi juga komoditas lain, seperti minyak goreng, ayam, dan telur.
“Minyak goreng kita adalah produksi terbesar dunia. Kenapa naik? Ayam, telur kenapa naik? Kita sudah swasembada, kita ekspor. Artinya ini ada anomali,” ungkapnya.
Untuk mengatasi anomali antara ketersediaan dan harga ini, Pemerintah melakukan operasi pasar besar-besaran. Amran menginstruksikan fokus penanganan pada daerah-daerah dengan harga tertinggi.
“Anomali ini kita perbaiki bersama. Caranya memperbaiki kalau khusus beras, itu kita operasi pasar besar-besaran," ujarnya.
Dia mengungkapkan, operasi pasar telah dilaksanakan melalui 4.000 titik di seluruh Indonesia yang mencakup 7.282 kecamatan. Pemerintah menyiapkan 1,3 juta ton beras untuk program Stabilisasi Harga dan Pasokan (SPHP), termasuk untuk varian premium yang harganya masih tinggi.
“Seluruh Indonesia. Sehingga Alhamdulillah ini sudah ada penurunan harga. Tetapi kita ingin lebih rendah lagi,” tuturnya
Untuk mengetahui lebih lanjut, pandangan dari Daniel Johan, mengenai polemik stok beras di retail modern dan kenaikan harga beras di pasar tradisional, berikut wawancaranya.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengeluhkan kekosongan stok beras di retail modern dan harga beras di pasar tradisional yang masih tinggi, apa tanggapan Anda?
Pemerintah harus optimalkan operasi Pasar di 214 kabupaten/kota. Selain itu, Pemerintah harus memastikan dukungan logistik dan distribusi tepat sasaran. Termasuk pengiriman ke kecamatan dan desa.
Langkah konkret lainnya seperti apa?
Perkuat koordinasi antar kementerian dan lembaga.
Untuk harga beras di pasaran yang menjadi keluhan masyarakat, apa solusinya?
Dengan mengintegrasikan data Badan Pusat Statistik (BPS), distribusi Bulog, dan pengawasan pasar agar respons lebih cepat terhadap gejolak harga. Tentu, kami mendorong agar harga pangan khususnya beras dibuat secara transparan dan real time.
Jadi informasi mengenai harga beras bisa diketahui masyarakat luas ya?
Iya, jadi harga berikut dengan stok beras secara real time. Hal ini memastikan bahwa antara kebutuhan dan stok dapat dipantau.
Kenapa harus dengan cara seperti itu?
Kami mengharapkan, nantinya tidak ada spekulan yang memainkan stok dan harga. Makanya beras sebagai pangan strategis, datanya harus dimiliki secara penuh oleh pemerintah.
Ada saran lainnya untuk Pemerintah?
Pemerintah harus memanggil para pelaku usaha beras, untuk berdiskusi bersama memastikan stok dan harga keekonomian beras. Selain itu, Pemerintah harus memastikan beras tetap ada di pasaran di berbagai tingkatan. Baik pasar eceran, pasar tradisional, pasar modern dan pastinya dengan harga terjangkau.
Namun, YLKI mempertanyakan kenapa Pemerintah mengatakan stok melimpah, tetapi stok di retail modern kosong dan harga di pasaran tinggi, bagaimana itu?
Kami memahami suasana kebatinan masyarakat saat ini yang serba kesulitan. Sulit mendapatkan pekerjaan, daya beli menurun, harga-harga kebutuhan pokok melejit. Makanya Pemerintah harus memastikan harga pangan harus bisa dijangkau semua kalangan.
Terus apa yang dapat dilakukan Pemerintah atas keluhan ini?
Tentu, kami tidak ingin Pemerintah menyampaikan data bahwa produksi beras kita melimpah, cadangan pangan tertinggi sejak Merdeka. Sementara harga beras naik terus, beras langka di pasaran, rakyat ingin beras ada dan terjangkau itu bukan kata-kata saja.
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu