Kalahkan Khofifah Dan Imin

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir makin moncer di bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres). Dalam survei Indo Barometer, Erick disebut sebagai cawapres terkuat mengalahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin. 

Indo Barometer menggelar survei pada 12-24 Februari dengan mewawancarai 1.190 responden di 33 provinsi. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error plus minus 2,9 persen. Dalam survei itu, responden ditanya jika pemilu digelar hari ini, siapa cawapres yang akan anda pilih? 

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, Erick muncul sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi dengan mendapat dukungan dari 22,9 responden.

Di posisi kedua ada Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas 15,6 persen, atau terpaut 7,3 persen dari Erick. Di urutan ketiga terdapat Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan elektabilitas 6,7 persen. 

Di posisi keempat, ada Ketua DPR Puan Maharani dengan angka 6,3 persen. Sedangkan di posisi kelima pengusaha Chairul Tanjung dengan elektabilitas 2,7 persen.

Menurut Qodari, Erick menjadi cawapres terfavorit disebabkan sejumlah alasan.

"Salah satu alasan yang terlihat menonjol dari hasil survei adalah penilaian kepada Erick Thohir sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik menurut publik,” kata Qodari, dalam keterangan tertulis, kemarin.

Berdasarkan survei Indo Barometer, kata Qodari, publik menilai Erick sebagai Menteri Kabinet Indonesia Maju dengan kinerja terbaik kedua dengan mendapat dukungan 9 persen. Di posisi pertama ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 12,4 persen  dan di posisi ketiga ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno  dengan angka 7,6 persen.

Menurut Qodari, posisi cawapres akan sangat menentukan kemenangan mengingat elektabilitas capres terpopuler tidak begitu jauh. Qodari menambahkan, cawapres akan dipilih berdasarkan satu dari empat variabel: elektabilitas cawapres, dukungan partai politik, logistik/sumber daya, kecocokan pribadi.

"Makin banyak kriteria yang masuk, makin berpeluang dipilih," tambah Qodari.

Lalu, dengan siapa Erick cocok dipasangkan dan bagaimana peluangnya? Menurut Qodari, Erick layak disandingkan dengan capres yang merupakan bagian dari pemerintahan saat ini dan mendapat endorse dari Presiden Jokowi.

"Kita lihat kalau bukan Ganjar Pranowo, ya Prabowo Subianto," kata Qodari.

Dalam survei Indo Barometer, ada tiga capres yang mempunyai elektabilitas tertinggi. Ketiganya adalah  Ganjar Pranowo (29,4 persen), Prabowo Subianto (27,5 persen) dan Anies Baswedan (23,9 persen).

Kenapa Ganjar dan Prabowo? Kata Qodari, sejauh ini Erick sudah punya kedekatan atau chemistry dengan Ganjar dan  Prabowo. Ini terlihat dengan seringnya mereka tampil bersama dalam sejumlah agenda pemerintahan. 

Namun begitu, Erick juga bukan tak mungkin berpasangan dengan Prabowo Subianto. "Ini masih sangat dinamis. Saya lihat walaupun secara fisik (Erick) sering terlihat dengan Ganjar, tetapi buat Prabowo, Erick juga bisa menjadi opsi," ucap Qodari.  

Menurut Qodari, Prabowo selama ini tidak hanya melihat sosok individu tetapi juga organisasinya. Posisi Erick sebagai bagian dari Banser NU, pasti menjadi pertimbangan tersendiri bagi Prabowo, selain faktor logistik yang dimiliki Erick

Sedangkan dengan Anies, menurut Qodari, belum terlihat titik temunya. Sebab, Anies mengusung gagasan perubahan, sedangkan Erick sejalan dengan Presiden Jokowi untuk melanjutkan program pembangunan yang sedang berjalan. 

Sejumlah parpol pun mulai terang-terangan menginginkan Erick untuk diusung jadi cawapres. Parpol yang paling kesengsem mengusung Erick adalah PAN dan PPP.

Apa kata pengamat? Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati menilai, Erick merupakan figur cawapres yang mampu meraup suara generasi muda dan generasi milenial pada Pilpres 2024.

Menurut Wasisto, Erick jika diusung sebagai cawapres akan mampu meraup suara pemilih yang merupakan generasi muda dan milenial karena berpengalaman terjun di dunia olahraga dan dekat dengan generasi tersebut.

“Dengan latar belakang Pak Erick tersebut, dipercaya mampu untuk meraup suara calon pemilih dari generasi muda dan generasi milenial," kata Wasisto di Jakarta, kemarin. 

Menurut dia, Erick berhasil menduduki posisi teratas sebagai cawapres pilihan responden karena ia dinilai oleh sebagian besar masyarakat sebagai figur muda dan energik. rm.id