Persaingan Manusia dengan Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0
SAAT ini Indonesia sudah memasuki era revolusi industri 4.0 atau dapat dikatakan sebagai fase keempat dalam perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke-18 lalu. Era Revolusi Industri merupakan awal dari berbagai bentuk perubahan, modernisasi, serta transformasi dalam berbagai bidang dan berimplikasi dalam segala lini kehidupan, Era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan perkembangan yang sangat pesat, memacu kepada percepatan globalisasi di segala bidang seperti perdagangan, budaya, teknologi komunikasi, dan juga teknologi dalam hal ketenagakerjaan.
Teknologi dalam hal ketenagakerjaan berpengaruh pada struktur ketenagakerjaan, lowongan pekerjaan, dan adanya kualifikasi yang semakin ketat dan tinggi dari berbagai perusahaan dalam mencari tenaga kerja. Perkembangan digitalisasi yang semakin pesat juga mempengaruhi aspek-aspek kehidupan sosial termasuk pola pikir masyarakat. Dengan derasnya arus globalisasi dan keterbukaan informasi, pola pikir masyarakat-pun akan lebih terbuka dan semakin menerima adanya kemajuan teknologi yang secara tidak langsung akan mengikuti perkembangan tersebut karena perubahan menuju bentuk masyarakat modern merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.
Era revolusi industri 4.0 saat ini juga telah mengubah pola dan gaya hidup manusia menjadi lebih modern, Modernisasi dilihat sebagai proses yang tidak bergerak mundur, proses modernisasi tidak bisa dihentikan karena ia akan terus bergerak maju. Terjadinya kontak antara negara dunia ketiga dengan negara barat, negara dunia ketiga tidak akan sanggup untuk menolak upaya modernisasi tersebut. Modernisasi dianggap sebagai jawaban universal persoalan dunia ketiga tanpa memperhatikan ciri-ciri tradisionil negara dunia ketiga.
Dengan hadirnya teknologi digital mempermudahkan mereka dalam berkomunikasi. Namun, era ini juga membuka kesempatan bagi sumber daya manusia untuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan teknologi dalam upaya pemenuhan industri. Derasnya arus globalisasi membawa beberapa aspek, baik aspek positif maupun negatif. Salah satu aspek globalisasi yang paling menguntungkan dalam dunia bisnis adalah sebuah perusahaan dapat mengambil pengetahuan dan keterampilan dari seluruh dunia serta memperluas cakrawala mereka yang mendorong dalam peningkatan kolaborasi dan inovasi terobosan.
Dalam hal ketenagakerjaan kemajuan teknologi justru merampas kesempatan seseorang dalam memperoleh pekerjaan, hal ini akan berlangsung dan memiliki ancaman yang lebih besar dalam beberapa tahun ke depan. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) sangat diperlukan dalam menghadapi perkembangan teknologi di era revolusi industri seperti saat ini. kemampuan daya saing dan profesionalitas akan semakin tinggi maka dari itu kompetensi digital dalam manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan.
Dengan semakin tingginya kualifikasi perusahaan dalam mencari tenaga kerja, maka calon tenaga kerja saat ini harus mempunyai kemampuan sesuai standar yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi. Lembaga pendidikan dirancang untuk memberikan bekal bagi mereka sebelum turun langsung ke dalam dunia pekerjaan, sehingga menghasilkan manusia-manusia yang siap bersaing dengan kompetensi yang mereka punya dalam memperoleh pekerjaan.
Mereka perlu mempersiapkan diri dalam hal komunikasi, kompetensi, kerja tim, dan keterampilan teknologi untuk bersaing dalam dunia kerja. Persaingan dalam dunia kerja saat ini bukan lagi hanya antara manusia dengan manusia lain, tetapi juga persaingan manusia dengan teknologi. Lapangan pekerjaan yang seharusnya menjadi sarana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) justru peranannya semakin digantikan oleh robot-robot yang diciptakan oleh manusia itu sendiri. dan sebagainya sehingga memperkecil mobilitas atau ruang gerak mereka dalam bersosialisasi.
Teknologi berupa robot-robot canggih telah merambah dan menjangkau di segala aspek kehidupan masyarakat, mulai dari aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga aspek hiburan. Robot-robot dengan kecanggihan dan keahlian khusus sangat membantu berbagai kebutuhan dalam era industri modern yang memerlukan adanya alat dengan kemampuan dalam membantu menyelesaikan pekerjaan yang tidak mampu dan tidak ingin dilakukan oleh manusia.
Hal ini dipicu karena dampak dari perkembangan teknologi, sehingga robot memiliki banyak kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki manusia di antaranya menghasilkan pekerjaan dengan hasil yang sama dan akurat secara berulang-ulang, tidak memiliki rasa letih dan lelah, hal tersebut sangat menguntungkan bagi pengusaha dan perusahaan. Robot canggih memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang atau robot lain dan memperbaiki aktivitas mereka berdasarkan informasi yang telah diunduh dan diproses. Mereka dapat beroperasi di lingkungan yang tidak terorganisir, tidak pasti, dan berbahaya, mengubah parameter produksi tanpa perlu pemrograman ulang penuh kembali, dan bekerja sama dengan orang dengan cara yang aman. Mereka dapat digunakan di hampir semua bidang aktivitas dan mereka akan menjadi dasar untuk berfungsinya pabrik-pabrik cerdas.
Kecerdasan buatan dan robotika telah mengalami peningkatan kinerja yang dramatis, dan ini telah menghasilkan pendanaan yang lebih besar untuk kecerdasan buatan dan perusahaan rintisan robotika, tentang bagaimana teknologi ini akan mengubah dunia, dan peningkatan baru-baru ini dalam penelitian akademis seputar konsekuensinya. teknologi ini untuk perusahaan, pekerja, dan ekonomi.
Pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence berupa penggunaan robot untuk menggantikan peran sumber daya manusia (SDM) dalam hal ketenagakerjaan semakin terbuka dan terlihat. Robot merupakan teknologi yang dirancang dengan mesin untuk melakukan tugas tertentu secara otomatis berdasarkan perintah oleh pengguna robot itu sendiri. Sekarang robot bukan yang secara umum ditugaskan pada suatu kegiatan yang terus menerus, atau melakukan pekerjaan yang tidak biasa oleh manusia bahkan pada tugas yang berbahaya.
Contoh terjadinya persaingan antara manusia dengan teknologi adalah semakin banyak robot-robot yang menggantikan pekerjaan yang seharusnya diperankan oleh manusia. Seperti robot robot pembuat kopi atau yang dikenal dengan robobarista yang diciptakan untuk mengoprasikan mesin-mesin kopi otomatis yang mudah digunakan dan juga penggunaan mesin espresso manual yang biasanya digunakan oleh barista-barista profesional. Contoh persaingan teknologi lainnya yaitu robot vacuum cleaner, jensi robot itu dapat membantu tugas manusia dalam membersihkan debu, kotoran yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Contoh perkembangan robot dalam revolusi industri selain mengantikan beberapa peran dari pekerjaan manusia, robot juga dapat berinteraksi dengan manusia sehingga robot menjadi teman dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangkan robot dan kecerdasan buatan sebagai layanan informasi, terutama pada ingkungan yang perlu pengawasan terus menerus dan pekerjaan yang sangat berisiko saat pandemi virus Corona. Contoh lain dari penerapan revolusi industri yaitu dalam hal kebutuhan peran robot dalam membantu tugas tenaga medis terhadap setiap manusia untuk mendeteksi kemungkinan telah terpapar virus corona atau tidak ketika memasuki rumah sakit atau klinik.
Pada dasarnya teknologi hadir untuk membantu manusia, bukan untuk menggantikan posisi dan peran manusia. Meskipun teknologi seperti kecerdasan buatan atau robotika dapat mengotomatiskan beberapa tugas yang sebelumnya dilakukan oleh tenaga manusia, itu tidak berarti bahwa manusia telah diotomatisasi sepenuhnya dari pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Ada beberapa kompetensi yang dimiliki oleh manusia namun tidak dapat dimiliki oleh teknologi, seperi kompetensi emosi, etika, kreativitas, dan imajinasi. Keempat kompetensi tersebut sangat penting untuk dimiliki, khususnya dalam mebghadapi dunia kerja yang akan terus berkembang kedepannya. Banyak kasus yang membuktikan bahwa komputer atau robot mungkin dapat menyelesaikan tugas-tugas yang relatif bernilai rendah, membebaskan manusia untuk memfokuskan upaya alih-alih pada tugas-tugas bernilai tinggi.
Namun tidak dapat menggantikan peranan manusia sebagai tenaga medis dan tenaga pengajar atau guru yang secanggih apapun teknologi, manusia akan berperan penting dan akan tetap memegang kedudukan paling tinggi. Manusia dapat memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan dunia yang lebih modern dan lebih baik untuk seluruh manusia lainnya.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 9 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 19 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu