Meski Penuh Drama, KPK Pastikan Pengusutan Kasus Lukas Enembe Tak Terhambat
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan, pengusutan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe bakal terus berjalan, meski banyak drama.
Teranyar, Lukas mengaku diberikan ubi busuk di dalam rutan. Lalu, dia juga melakukan aksi mogok minum obat.
"Kalau masalah penyidikannya sendiri tidak terhambat," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur, kepada wartawan, Senin (27/3).
Dia membantah, Lukas diberikan ubi busuk. Asep memastikan, tiap makanan yang diberikan sudah sesuai standar.
"Termasuk menu yang diberikan kepada Pak LE," tegasnya.
Sementara aksi mogok minum obat yang hanya berjalan dua hari pada pekan lalu, disebut Asep, hanya akal-akalan Lukas agar diizinkan berobat ke Singapura.
"Padahal kami sudah melaksanakan rapat koordinasi baik dengan Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta pihak-pihak lain bahwa hasilnya untuk masalah perawatan kesehatan di Jakarta, baik perawatan atau tenaga medisnya sangat memadai," ungkap Asep.
Dia memastikan, pengusutan kasus yang menjerat Lukas bakal terus dilakukan komisi antirasuah.
"Sesuai rencana yang sudah ada," tandasnya.
Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka suap dan gratifikasi. Ia kini sedang ditahan di Rutan KPK.
KPK mengungkap penerimaan suap diduga berasal dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka. Sementara gratifikasi diduga diberikan pihak swasta lain agar mendapat proyek di Papua. rm.id
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu