Ananta Ungkap Lahirnya Pancasila Di Hadapan Kader PDIP Tangsel
SERPONG -Anggota MPR RI, Ananta Wahana mengungkap sejarah lahir Pancasila di hadapan kader dan struktural DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel. Ananta menyebut, bahwa sebelumnya asal usul atau sejarah lahirnya Pancasila pernah menjadi polemik di tengah masyarakat.
Dia mengatakan, di zaman orde baru ada beberapa versi lahirnya Pancasila yang mengemuka di masyarakat untuk menghilangkan peran Soekarno dalam kemerdekaan Indonesia. “Maka kita harus dan wajib mengetahui sekarang bahwa penggali Pancasila adalah Bung Karno,” ujar Ananta saat Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, di Serpong, Rabu (12/4).
Ananta memaparkan, bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa lahir pada 1 Juni 1945 saat pidato Presiden pertama Indonesia, Soekarno dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).
“Dalam pidatonya itu Bung Karno pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Panca artinya lima, sedangkan Sila artinya prinsip atau asas,” ungkapnya.
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai Panitia Delapan terus disempurnakan menjadi Panitia Sembilan.
"Panitia ini terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr AA Maramis, dan Achmad Soebardjo," ujarnya.
Ananta menekankan, bahwa sejarah lahirnya Pancasila sangat perlu untuk diingat. Dan yang lebih utama lagi bagaimana para pemimpin kita dapat mewujudkan Pancasila sebagai norma negara diimplementasikan dalam kebijakan negara untuk kesejahteraan rakyat.
"Sedang sebagai norma individu dijalankan sebagai pedoman berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Begitu pentingnya memahami pidato lahirnya Pancasila bagi kita semua. Agar Pancasila tetap dapat dipahami, dijaga, dikawal, dan dilestarikan,” ucapnya.
Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel, Wanto Sugito mengatakan, sebagai kader partai penting untuk memahami 4 Pilar MPR RI ini. “Soal 4 Pilar ini saya ingat PBNU, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD NRI 1945,” ungkapnya.
Menurut Wanto, untuk memahami Pancasila, maka kader partai juga harus memahami Bung Karno sebagai penggalinya. “Tadi Pak Ananta sudah menyampaikan sejarah lahirnya Pancasila. Dan penggalinya adalah Bung Karno,” katanya.
Dia mengingatkan kader PDIP Kota Tangsel agar Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan dan kemasyarakatan. “Ini sebagai vitamin untuk memperkuat perjuangan partai. Yang penting diimplementasikan oleh seluruh kader partai,” imbuhnya.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 8 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 18 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu