TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

KIB Belum Tentu Kasih Tiket Gratisan Ke Ganjar

Oleh: AY/RM.ID
Editor: admin
Selasa, 07 Juni 2022 | 14:41 WIB
Dari kiri Ketum PPP, Ketum GOLKAR serta Ketum PAN. (Ist)
Dari kiri Ketum PPP, Ketum GOLKAR serta Ketum PAN. (Ist)

JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP dicurigai bakal jadi kendaraan politik Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024. Kecurigaan ini tidak benar 100 persen.

KIB belum tentu kasih tiket gratisan ke Ganjar, karena di internal KIB sendiri punya tokoh yang tak kalah jagonya, salah satunya ya Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Dalam pertemuan terakhir, Sabtu (4/6) malam, KIB belum memutuskan siapa capres-cawapres yang bakal diusung. Pertemuan yang digelar di Pelataran Senayan, Jakarta itu, baru sebatas penadatanganan kesepakatan koalisi yang dilakukan oleh 3 ketum parpol. Urusan capres, baik Golkar, PAN maupun PPP, masih dalam tahap penjajakan.

Bila mengacu pada survei sejumlah lembaga, memang tidak ada 1 pun tokoh parpol anggota KIB yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai capres. Dari 3 ketum parpol, hanya Airlangga yang kerap masuk dalam bursa pencapresan.

Namun, elektabilitas Airlangga masih berada di posisi papan bawah. Jauh berada di bawah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Meskipun elektabilitasnya masih rendah, bukan berarti Airlangga tidak layak dijagokan. Di dunia politik, Airlangga termasuk politisi ulung. Jam terbangnya di dunia politik cukup lama. Airlangga pernah beberapa kali duduk di DPR hingga akhirnya ditarik Presiden Jokowi sebagai Menteri Perindustrian.

Di periode kedua kepemimpinan Jokowi, jabatan Airlangga di kabinet cukup bergengsi. Jokowi menunjuknya sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian.

Kepala Negara juga mempercayakan Airlangga menjadi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Lewat kepiawaiannya itu, politisi asal Bogor, Jawa Barat ini tak hanya mampu menekan laju penyebaran Covid-19, tapi juga menjaga ekonomi Indonesia tetap tumbuh dengan baik.

Munculnya kecurigaan bahwa KIB akan mengusung Ganjar dikaitkan dengan kehadiran Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi dalam pertemuan ketiga parpol itu. Selama ini, Projo kerap dikaitkan dengan Jokowi dan Ganjar Pranowo.

Tapi, sejumlah anggota KIB ogah koalisinya itu dikaitkan dengan Ganjar. Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menegaskan, kehadiran bos Projo dalam acara silaturami nasional KIB tidak ada kaitannya dengan rencana pengusungan Ganjar. Dia bilang, kehadiran Budi Arie hanya dalam kapasitas sebagai undangan biasa. 

"Ini tidak ada kaitannya dengan Ganjar sama sekali, kehadiran Projo di sana adalah bahwa Projo merupakan undangan dari KIB," kata Ace, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Kendati demikian, Ace tak menampik KIB punya irisan dengan Projo. Yakni, sama-sama punya komitmen menyukseskan pemerintahan Jokowi sampai 2024.

"Dan itu tidak ada kaitannya dengan soal pencapresan di tahun 2024," tegasnya.

Soal capres dari KIB, Ace menegaskan, Golkar masih sama dengan sikap awal, yakni mendorong Airlangga. Hal ini sesuai dengan keputusan Munas Golkar tahun 2019 yang mendorong Airlangga sebagai capres.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (Jabar) ini menyebut, bosnya itu tidak kalah dengan figur capres lainnya. Jika dibandingkan berdasarkan kapabilitasnya, Ace beranggapan, Airlangga boleh jadi yang teratas dibanding nama-nama keren lainnya.

"Dari segi kompetensinya, dari segi kapasitas teknokrasinya, dari segi pengalamannya, tidak ada alasan buat kita untuk tidak memperjuangkan beliau menjadi presiden Republik Indonesia," tegas Ace.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai ada 2 kemungkinan arah dukungan KIB. Tergantung, KIB ini sebetulnya bentukan siapa.

"Kelihatannya, KIB kalau koalisinya murni maka mestinya capres yang diusung Airlangga. Karena Golkar selama ini ingin mencapreskan Airlangga. Tapi, kalau koalisi itu bentukan Istana, ini tiket gratis untuk Ganjar," kata Ujang, tadi malam.

Ia berkekayinan, KIB akan rasional dalam memilih orang yang akan didukung sebagai Capres. Termasuk memperhitungkan seberapa besar elektabilitasnya.

"Kehadiran Projo itu untuk mengawinkan Airlangga dengan Ganjar. Karena mungkin kelihatannya Istana maunya Ganjar-Erick. Tapi, koalisi enggak mau kalau semu dari eksternal, tapi harus ada juga dari internalnya (KIB)," pungkasnya.

Direktur Eksekutif Paramter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, dalam KIB, Golkar akan tampil paling dominan.

Selain perolehan suaranya yang lebih besar, Golkar relatif paling diterima oleh banyak partai “Inilah kelebihan Golkar dibandingkan partai lain,” ucap pengamat politik dan peneliti LIPI tersebut.

Karena terkesan menjadi leader, maka peluang Airlangga untuk diusung KIB, sangat terbuka. Selain itu posisi Golkar dan Airlangga yang sangat konsisten dalam mendukung pemerintahan Jokowi juga menjadi kelebihan lainnya.

“Golkar dan Airlangga tidak pernah cacat di mata Jokowi, karena terbukti semua kebijakan Jokowi terus didukung dan diakomodir dengan baik oleh Golkar dan Airlangga,” terang Adi. (rm id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit