Tambahan Kuota Haji 8 Ribu Jemaah
Kemenag, Jangan Disia-siakan
JAKARTA - Senayan mengingatkan Kementerian Agama (Kemenag) memastikan penambahan kuota haji sebanyak 8 ribu jemaah dapat diserap secara keseluruhan. Jangan sampai tambahan ini menjadi sia-sia seperti tahun sebelumnya Indonesia mendapat tambahan sebanyak 10 ribu jemaah.
Anggota Komisi VIII DPR Syaifullah Tamliha mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah menambah kuota itu.
“Kami berpesan kepada Kemenag agar penambahan itu benar-benar diurus dari sekarang,” pesannya di Jakarta, kemarin.
Syaifullah bilang, Kemenag mesti segera memastikan para jemaah yang berhak menerima tambahan kuota ini. Tahun sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota 10 ribu jemaah tapi gagal dimanfaatkan. Padahal, penambahan ini sangat berarti untuk mengurangi antrean haji.
“Jadi jangan sampai terulang seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak bisa dimanfaatkan. Akhirnya menjadi percuma,” sambung anggota Fraksi PPP ini.
Sebagaimana diketahui, Indonesia mendapat tambahan 8 ribu kuota jemaah haji. Tambahan ini sudah masuk dalam sistem e-Hajj, aplikasi visa Arab Saudi. Indonesia tahun ini mendapat 221 ribu kuota jemaah haji. Jumlah ini terdiri dari 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus.
Tamliha meminta agar penetapan jemaah haji yang dinyatakan berhak berangkat tahun ini dilakukan secara berkeadilan. Pemerintah sudah memiliki Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).
Media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini mempermudah proses pelaksanaan haji di Indonesia.
Sistem inilah yang digunakan untuk menciptakan keteraturan memberangkatkan jemaah.
Siskohat kan sudah ada. Jadi yang berangkat itu sudah ada nomor antreannya. Ya tidak bisa diotak-atiklah. Kecuali ada yang tiba-tiba misalnya berubah pikiran, sehingga tidak jadi berangkat. Tapi kan tetap harus diberikan kepada nomor antrean selanjutnya,” tegasnya.
Syaifullah menilai, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sudah siap. Sejumlah tahapan pelaksanaan haji seperti Manasik Haji sudah berjalan. Pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) terhadap para petugas haji pun sudah kelar.
Sekarang tinggal jemaah hajinya yang disiapkan agar bisa berangkat lebih cepat,” ujarnya.
Dia berharap, sosialisasi pelaksanaan haji tahun ini bisa dilakukan sebaik mungkin, terutama soal kesiapan pemberangkatan dan pelaksanaan ibadah haji di sana. Hal ini mengingat sudah beroperasinya kereta api cepat Madinah-Makah.
Yang tidak kalah penting, memastikan agar menu makanan untuk para jemaah selama di sana benar-benar tepat waktu, higienis dan sehat.
Sementara, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan, ketersediaan waktu untuk menyiapkan penambahan kuota haji ini cukup terbatas. Mengingat jemaah haji kloter pertama sudah mulai terbang ke Arab Saudi pada 24 Mei mendatang.
Namun, Kemenag akan bekerja keras agar kuota tambahan itu bisa terserap maksimal, sehingga semakin banyak jemaah Indonesia yang bisa berangkat ini.
Hilman mengungkapkan, pada 2022, Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebesar 10 ribu jemaah. Namun saat itu, tidak memungkinkan untuk ditindaklanjuti. Sebab, kepastian adanya tambahan kuota baru diinformasikan pada 21 Juni 2022.
Selang 8 hari atau 29 Juni 2022, proses visa jemaah haji reguler dinyatakan berakhir. Sementara penerbangan terakhir (closing date) jemaah dari Tanah Air, adalah 3 Juli 2022.
“Meski tidak banyak, tahun ini masih ada waktu untuk persiapan. Kami akan coba maksimal agar kuota terserap optimal,” tegas Hilman. ( RM.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu