Survei Capres Terbaru
Ganjar Dekati 40 Persen
JAKARTA - Hasil survei dari Charta Politika Indonesia menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden melesat meninggalkan para pesaingnya. Dalam survei terbarunya, elektabilitas Ganjar kini sudah mendekati angka 40 persen.
Survei Charta Politika ini, digelar pada 2-7 Mei 2023, dengan mewawancarai 1.220 responden secara tatap muka. Responden dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sekitar 2,82 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, Ganjar saat ini sedang memimpin daftar capres dengan elektabilitas tertinggi. Dalam simulasi 10 nama capres, Ganjar memimpin dengan memperoleh dukungan sebanyak 34,6 persen. Di posisi kedua dan ketiga ada Prabowo Subianto 28,1 persen, dan Anies Baswedan 21,4 persen. Di posisi keempat terpaut jauh Ridwan Kamil dengan 4,8 persen dan nama lainnya di bawah 2 persen. Sementara ada 5,8 persen responden belum menentukan pilihan.
Melihat hasil tersebut, Yunarto mengungkapkan, pertarungan Pilpres 2024 hanya akan berkutat pada tiga teratas, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies. Pasalnya, tiga nama tersebut yang memiliki elektabilitas tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Lebih lanjut, Yunarto menyampaikan Ganjar berhasil unggul jauh dari Prabowo dan Anies dalam simulasi tiga nama. Elektabilitas Ganjar sudah mendekati 40 persen yaitu 38,2 persen. Lalu, diikuti oleh Prabowo dengan dukungan 31,1 persen dan Anies 23,6 persen. Menurut Yunarto, elektabilitas Ganjar melesat setelah ditetapkan sebagai bakal capres PDI Perjuangan pada pertengahan bulan April 2023.
“Terlihat adanya peningkatan elektabilitas Ganjar Pranowo setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan pada survei telepon yang dilakukan pada April lalu,” kata Yunarto, saat memaparkan rilis survei secara online, kemarin. Rilis survei itu bertajuk Dinamika Elektoral Pasca Isu Piala Dunia U-20 dan Deklarasi Batu Tulis.
Disisi lain, Yunarto menyebut elektabilitas Prabowo dan Anies cenderung menurun pada survei kali ini. Prabowo turun 2 persen dari sebelumnya 33,1 persen. Sedangkan Anies turun sebesar 1,6 persen.
Yunarto menambahkan, dari survei juga diketahui mayoritas pemilih Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 mendukung Ganjar di Pilpres 2024. “Dari keseluruhan pemilih Jokowi-Ma’ruf, ternyata 61 persennya menyatakan memilih Ganjar Pranowo,” kata Yunarto.
Ia mengatakan, untuk memilih Prabowo hanya sebanyak 18 persen dan Anies 14 persen. Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 6,1 persen.
Menurutnya, hasil survei menunjukkan Ganjar dinilai sebagai capres yang bisa meneruskan program-program Presiden Jokowi. Hal ini terungkap dari responden yang memilih Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Dalam survei itu, ada tiga nama yang bisa dipilih oleh pemilih Jokowi-Ma’ruf, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies. Hasilnya, sebanyak 68 persen pemilih Jokowi-Ma’ruf memilih Ganjar. Kemudian yang memilih Prabowo sebesar 20,4 persen, sedangkan responden yang memilih Anies hanya 8 persen.
“Sebanyak 68% responden menilai Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang paling mampu melanjutkan program-program Jokowi,” ujarnya.
Hasil survei Charta Politika ini sejalan dengan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pekan lalu. Dalam survei tersebut, elektabilitas Ganjar meroket dampak dari ditetapkan sebagai capres oleh PDI Perjuangan. Sementara elektabilitas Prabowo cenderung stagnan, dan Anies mengalami penurunan.
Dalam simulasi tiga nama dalam survei SMRC, Ganjar menempati posisi pertama dengan elektabilitas 39,2 persen. Di posisi kedua ada Prabowo 32,1 persen, dan Anies 19,7 persen. Kemudian ada 8,9 persen yang menjawab tidak tahu.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, dukungan kepada Ganjar dalam sebulan terakhir terus menguat setelah dideklarasikan sebagai capres. Elektabilitas Ganjar meroket dari 33,2 persen di awal April 2023 menjadi 39,2 persen di awal Mei 2023, atau naik 6 persen. “Dukungan pada Prabowo relatif stabil dari 31,5 persen menjadi 32,1 persen. Sementara dukungan kepada Anies turun dari 24,2 persen menjadi 19,7 persen,” ujarnya.
Dalam dua tahun terakhir, lanjut Deni, dari Mei 2021 ke Mei 2023, dukungan kepada Ganjar naik dari 25,5 persen menjadi 39,2 persen. Sementara Prabowo cenderung stagnan dari 34,1 persen menjadi 32,1 persen, dan Anies cenderung menurun dari 23,5 persen menjadi 19,7 persen.
“Dari hasil survei ini bisa disimpulkan Ganjar terlihat menarik suara Anies dan yang belum memutuskan dalam sebulan terakhir,” ungkapnya.
Deni melihat kenaikan suara Ganjar dalam sebulan terakhir terkait dengan efek popularitas atau kedikenalannya yang juga meningkat. Pada survei 3-11 April 2023, Ganjar baru dikenal 78 persen, meningkat menjadi 84 persen pada Mei 2023.
Sementara tingkat kedikenalan Anies dan Prabowo tidak mengalami perubahan signifikan. Anies dikenal 86 menjadi 87 persen dan Prabowo tetap 96 persen pada periode tersebut. Data ini, menurut Deni, menunjukkan Ganjar masih punya ruang untuk menaikkan dukungan jika kedikenalannya naik, sebagaimana ditemukan polanya sejauh ini. (RM.id)
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu