Muhammadiyah Tangsel Gelar Musda Di UMJ

CIPUTAT TIMUR-Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Tangsel menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-III di Auditorium KH Azhar Basyir, Gedung Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kecamatan Ciputat Timur, Minggu (21/5).

Kegiatan yang bertemakan “Mensyi’arkan Islam Berkemajuan, Memajukan Kota Tangerang Selatan” ini dihadiri Wakil Rektor III UMJ Rini Fatma Kartika, Dekan FEB UMJ Luqman Hakim, Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Ahmad Amarullah, ketua pimpinan wilayah Muhammadiyah Jakarta dan Banten, pimpinan ormas Islam di Tangsel, juga seluruh anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Tangsel.

Musda dibuka oleh Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie. Dalam kesempatan itu Benyamin mengatakan, bahwa dengan sistem yang sudah baku, Muhammadiyah selalu mengimplementasikan nilai-nilai pancasila sebagai landasan filosofi.

 “Musyawarah daerah menjadi wujud nyata dari sila ke-4 Pancasila. Setiap proses Musda berjalan secara harmoni melalui sistem seleksi kandidat yang akan menghasilkan kepengurusan dengan kredibilitas yang tinggi. Inilah sejatinya demokrasi. Demokrasi di Indonesia harus belajar dari demokrasi Muhammadiyah,” tutur Benyamin.

Ketua PD Muhammadiyah Tangsel, Muhrowi mengatakan, pada kegiatan itu juga dilakukan seleksi 79 calon pimpinan yang kemudian mengerucut menjadi 39 calon pimpinan dan akan menduduki kepengurusan di periode mendatang. Ke-39 calon ini diseleksi kembali menggunakan system pemilian menjadi 13 calon pimpinan yang selanjutnya menjadi Formatur untuk menentukan siapa yang Ketua, Sekretaris, Bendara serta jabatan fungsionaris lainnya.

Ke-13 Formatur PDM Tangsel yang berhasil meraih suara terbanyak pada pemilihan yaitu  Muhtarom, Heri Kustanto, Kosep Mulyadi, Syamsudin Dasan, Muhrowi, M. Nashir Syah, Zaky Anshari, Masruri, Datum Hadi Saputro, Masri Mansoer, Hari Eko Purwanto, Abdul Wahid, dan Deny Asmara.

 “Musda merupakan bagian rangka kunci kepemimpinan Muhammadiyah yang diadakan setiap lima tahun sekali. Kegiatan ini penting dilakukan untuk memastikan estafet kepemimpinan dari satu generasi atau satu periode ke periode lain dengan kepemimpinan yang tepat dan sesuai cita-cita Muhammadiyah,” pungkasnya.