Sebelum Diklarifikasi Kasus Proposal Rusia Vs Ukraina
Prabowo Mesrai Jokowi Di Malaysia
MALAYSIA - Presiden Jokowi belum secara resmi memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Istana terkait polemik proposal perdamaian Rusia vs Ukraina. Namun, sebelum klarifikasi itu dilakukan, Prabowo cepat-cepat ingin meredam polemik tersebut. Caranya, saat berada di Malaysia, Prabowo langsung mesrai Jokowi.
Sejak Rabu (7/6) kemarin, Jokowi sudah berada di Malaysia. Di negeri serumpun itu, Jokowi punya agenda kenegaraan bertemu dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim untuk membahas penguatan hubungan kedua negara di berbagai sektor. Mulai dari ekonomi, batas kedua negara, hingga masalah perlindungan pekerja Indonesia di Malaysia.
Dalam lawatan itu, Jokowi yang ditemani Ibu Negara Iriana turut membawa sejumlah menteri. Mulai dari Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, hingga Prabowo.
Prabowo bersama menteri yang lain menyambut Jokowi saat tiba di hotel tempat menginap, di Kuala Lumpur, Malaysia. Kedatangan Jokowi dan Iriana di hotel diiringi hadrah yang dibawakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Malaysia.
Momen saat Prabowo dan beberapa menteri menyambut kedatangan Jokowi terekam dalam video yang dibagikan Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak di laman Instagram pribadinya, @dahnil_anzar_simanjuntak.
Dalam video berdurasi 16 detik yang dibagikan Dahnil, terlihat Jokowi dan Prabowo berbincang dengan asyik dan diakhiri gelak tawa. "Tertawa lepas Presiden Jokowi and Menhan Prabowo saat tiba di Kuala Lumpur, Rabu 7 Juni 2023, pukul 17.15 LT," demikian keterangan Dahnil di postinga-nnya, Rabu (7/6).
Hanya saja, perbincangan keduanya tidak terdengar jelas. Namun disinyalir Prabowo sedang menjelaskan ke Jokowi mengenai proposal perdamaian peperangan antara Rusia vs Ukraina yang ditolak Ukraina dan kemudian menjadi polemik.
"Dengar pelan-pelan yuk Pak Menhan @prabowo berbincang apa dengan Pak Presiden @jokowi," ungkap politisi Gerindra itu.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan soal pertemuan Jokowi dan Prabowo di Malaysia. Bey mengatakan, kehadiran Prabowo di Malaysia dalam rangka menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi di lobi hotel tempat keduanya menginap.1
"Tadi sore Pak Menhan menyambut kedatangan Bapak Presiden dan Ibu Iriana di lobby hotel. Tampak juga Bapak Presiden dan Pak Menhan sempat berbicara sebentar, tapi saya tidak tahu apa yang dibicarakan dalam waktu yang sebentar itu," jelas Bey, Rabu (7/6) malam.
Bey juga menjelaskan bahwa Menhan termasuk dalam delegasi menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju yang mendampingi Jokowi bertemu Anwar Ibrahim, kemarin.
Namun, saat ditanya apakah pertemuan itu membahas soal polemik proposal perdamaian Rusia vs Ukraina yang diajukan Prabowo, Bey mengaku tidak tahu pasti. "Bapak Presiden dan Pak Menhan sempat berbicara sebentar. Tapi, saya tidak tahu apa yang dibicarakan dalam waktu yang sebentar itu," kata Bey.
Di kesempatan terpisah, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon berbicara mengenai kedekatan Jokowi dengan Prabowo. Kata Fadli, kedekatan Prabowo dan Jokowi sudah terbentuk sejak 5 tahun yang lalu. Tepatnya saat Presiden mengangkat Prabowo sebagai Menhan.
"Jadi, saya melihat itu hal yang sangat positif, dan Pak Prabowo opsi terbaik untuk melanjutkan program-program Presiden Jokowi ke depan," sebut Fadli seperti dilihat di kanal YouTube pribadinya, Fadli Zon Official, kemarin.
Anggota Komisi I DPR ini juga memastikan Prabowo tidak hanya akan melanjutkan program Jokowi. Melainkan juga akan melanjutkan program-program baik sebelum roda pemerintahan jauh dipimpin Jokowi-Ma'ruf Amin. "Namun, program yang harus dikoreksi ya tentu harus dikoreksi sambil jalan," aku dia.
Selain itu, Fadli menyinggung proposal perdamaian yang diajukan Prabowo atas peperangan Rusia vs Ukraina. Fadli bilang, proposal Prabowo merupakan usulan yang paling realistis dalam penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.
"Sekaligus meningkatkan peran PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang terlihat tak berdaya dan tak bisa berbuat apa-apa sekarang ini," cetus mantan wakil ketua DPR itu.
Bagaimana tanggapan PDIP? Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno menganggap, momen keakraban Jokowi dengan Prabowo di Malaysia tidak ada yang istimewa. "Pak Jokowi itu tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain. Faktor kultur Jawa sangat berperan, cenderung inklusif dan akomodatif," kata Hendrawan, saat dihubungi Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) kemarin.
Hendrawan kemudian menyinggung momen kedekatan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat hari pertama acara Rapat Kerja Nasional III PDIP, Selasa (6/6). "Tertawa bareng dengan jalan bergandengan, lebih dekat mana? Kita sering tertawa bareng berkali-kali, tapi jalan sambil gandengan belum tentu bisa," cetusnya.
Terpisah, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro menilai, sebelum Prabowo, Jokowi duluan yang berperan sebagai inisiator perdamaian Rusia-Ukraina. Menurutnya, apa yang dilakukan Prabowo lewat proposalnya itu, sebagai bagian dari upaya menindaklanjuti langkah perdamaian yang dilakukan Prabowo.
Sehingga, Agung tidak yakin, karena proposal itu, maka Jokowi marah ke Prabowo. "Bisa dilihat tampak eksplisit saat ekspresi keduanya bertemu begitu hangat," sebut Agung, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) kemarin.
Di sisi lain, pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad berpandangan wajar jika Prabowo selalu membersamai Jokowi. Sebab dijelaskan Saidiman, Prabowo enggan dicap langkahnya tidak sejalan dengan atasannya.
"Jokowi memiliki nilai politik yang cukup besar untuk Prabowo saat ini. Itu sebabnya Prabowo akan berusaha menjaga kedekatan dengan Jokowi," tukas Sadiman, kemarin.
Prabowo akan berusaha meredakan semua isu yang menimbulkan persepsi keretakan hubungannya dengan Jokowi. "Sebelumnya, misalnya, ketika Jokowi hadir dalam deklarasi PDIP mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres, Prabowo buru-buru datang ke Jokowi dan menunjukkan kedekatan mereka," pungkasnya.
Diketahui, proposal perdamaian Rusia vs Ukraina yang disampaikan Prabowo dalam forum keamanan IISS Shangri-La Dialogue di Singapura, akhir pekan lalu menimbulkan polemik. Selain ditolak pihak Ukraina, proposal yang diajukan Prabowo itu dianggap tidak mewakili sikap pemerintah Indonesia soal perang Rusia vs Ukraina.
Presiden Jokowi bahkan akan memanggil Prabowo ke Istana untuk dimintai klarifikasi. “Akan saya undang. Minta penjelasan mengenai apa yang Pak Menhan sampaikan,” kata Jokowi usai menghadiri Rakerna III PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6)
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 2 hari yang lalu