NasDem-Demokrat-PKS Menyamakan Frekuensi
JAKARTA - Tiga partai (NasDem-Demokrat-PKS) mulai menuju ke arah hubungan yang serius. Ketiganya terus menyamakan frekuensi dengan membentuk tim kecil untuk merumuskan kerjasama. Untuk tindak lanjutnya, tiga partai ini bakal menggelar pertemuan lanjutan. Mungkinkah ketiganya menyusul jejak Golkar-PAN-PPP yang sudah lebih dulu membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)? Kita tunggu saja.
Pasca KIB dideklarasikan, NasDem-Demokrat-PKS memang mulai ancang-ancang untuk membentuk poros baru. Para pimpinan partainya mulai aktif menggelar pertemuan. Ibarat orang pacaran, ketiga partai ini terus melakukan pedekate alias pendekatan. Lantas kapan jadiannya?
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Hinca Panjaitan menjawab sabar dulu. Kata dia, Demokrat bersama NasDem dan PKS, masih terus melakukan penjajakan. Komunikasi antara 3 partai masih terus berlangsung.
“Nanti akan ada lanjutan lagi. Nanti masih ada lagi, dalam waktu dekat,” kata Hinca, kepada wartawan di gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin.
Eks Sekjen Demokrat ini beralasan, Pilpres 2024 masih cukup lama. Sehingga, keputusan tidak perlu diambil terburu-buru. “Sabar saja. Biarkan saja jalan nggak apa-apa masih panjang,” lanjutnya.
Anggota Komisi III DPR ini juga enggan menjawab gamblang terkait peluang dari Demokrat-NasDem-PKS untuk membentuk koalisi baru. “Tunggu tanggal mainnya. Kami butuh waktu yang cukup untuk terus berkomunikasi,” tegasnya.
Bukan hanya Demokrat, PKS juga membenarkan komunikasi 3 partai sudah berjalan dengan baik. Bahkan, sudah membentuk tim kecil untuk menyongsong Pemilu 2024. Tim kecil itu nantinya akan merumuskan dan memformulasikan peluang kerja sama antar ketiga partai ini.
Namun, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf enggan merinci siapa-siapa saja yang masuk dalam tim kecil tersebut.
“Jadi, tim kecil berarti orang-orang kecil yang di sana (PKS, Demokrat, dan NasDem), berarti bukan level di atas. Kalau sudah tim kecil berarti di level DPP PKS,” kata Salim Segaf, kemarin.
Kendati demikian, dia menyebut pihaknya juga tetap menjajaki komunikasi dengan semua partai. Mengingat situasi politik menjelang Pemilu 2024 masih sangat dinamis.
“Kalau komunikasi jalan terus, dengan semua partai kita lakukan, rapi sekali lagi masih sekadar komunikasi, belum sampai pada titik untuk deklarasi,” ucapnya.
Pernyataan Salim Segaf ini sebelumnya juga diungkap oleh NasDem. Menurut Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, pembentukan tim kecil ini untuk pendalaman nama capres dan cawapres yang bakal diusung.
“Kita akan ada pertemuan lagi dalam waktu dekat, tapi tidak sebesar kalau kemarin itu kan rombongan besar-besaran, mungkin lebih tim kecil untuk mendalami itu,” beber Willy.
Bagaimana peluang ketiga partai ini berkoalisi? Pengamat Politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes memprediksi, NasDem bersama Demokrat dan PKS bakal membentuk koalisi. Sehingga, pilihan koalisi antar-partai pun semakin terbatas, lantaran sudah munculnya beberapa koalisi.
Hal senada juga disampaikan pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo.
“Saya pikir, potensi itu ada (koalisi Demokrat-NasDem-Demokrat). Terlebih lagi formasi dari ketiga partai ini menyerupai KIB yang partainya berdasarkan nasionalis-religius,” tukas Wasis.
Ketua DPP Golkar, Dave Laksono menanggapi terkait rencana NasDem-Demokrat-PKS yang akan membentuk koalisi.
“Itu adalah kebijakan politik masing-masing partai. Kami tetap fokus terus menjalankan kerja-kerja politik KIB,” tukas Dave. (rm.id)
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu