Insiden Muzdalifah Jangan Terulang

ARAB SAUDI - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Diah Pitaloka meminta Kementerian Agama (Kemenag) serius memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah, di sisa waktu pelaksanaan ibadah haji. 

Jangan sampai, insiden tertahannya jemaah haji Indonesia di Muzdalifah, yang mengakibatkan kelaparan dan kehausan, terulang kembali.

"Bagaimanapun, penyelenggaraan haji Indonesia adalah wilayah tanggung jawab Kemenag. Segala sesuatu yang terjadi, baik di Arab Saudi dan di Tanah Air, akan menjadi bahan evaluasi," ujar Rieke yang saat ini juga sedang menunaikan ibadah haji, Rabu (28/6).

Saat ini, jemaah haji tengah melaksanakan ritual lontar jumrah di Mina sampai 13 Dzulhijjah.

Lontar jumrah merupakan salah satu tahapan yang cukup berat, mengingat jarak maktab yang relatif jauh. Ditambah cuaca panas terik. Sehingga, jemaah dan petugas haji, harus memiliki stamina yang prima.

Ini merupakan fase yang cukup penting bagi maksimalnya pelayanan.

Rieke menyarankan, apabila ada kekurangan tenaga petugas, karena sebagian besar kelelahan mendampingi jemaah di Arafah dan Muzdalifah, Kemenag perlu dilakukan pembagian waktu kerja petugas sehingga tidak menumpuk. Supaya mereka bisa fokus pada fase-fase yang berbeda.

"Sekali lagi, di sisa waktu yang ada, saya harap Kemenag betul-betul memaksimalkan pelayanan terhadap para jemaah. Yang paling penting, memastikan keselamatan mereka," tandas politisi PDIP ini.

Dia juga mengingatkan Kemenag untuk mempersiapkan proses kepulangan jemaah sebaik-baiknya. Serta memastikan para petugas haji, tetap bekerja sebagaimana mestinya.

"Semoga di penghujung ibadah haji ini, segala sesuatunya berjalan lancar sesuai rencana. Saya juga mendoakan seluruh jemaah haji Indonesia, agar menjadi haji yang mabrur," pungkasnya.