10 Tewas Jelang Hari Kemerdekaan AS
Biden: Izin Kepemilikan Senjata Kudu Diperketat
AS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menekankan pentingnya kontrol kepemilikan senjata api (senpi) yang lebih ketat dan mengecam kasus penembakan.
Penegasan itu disampaikan Biden dalam pernyataan momen perayaan Hari Kemerdekaan AS yang ke-247, 4 Juli, yang dirilis Gedung Putih.
“Dalam beberapa saat, hari kebanggaan patriotik ini menjadi tempat penderitaan dan tragedi,” kata Biden.
Selama beberapa hari terakhir, ujar Presiden ke-46 AS itu, Amerika sekali lagi mengalami gelombang penembakan tragis dan tidak masuk akal.
“Hari ini, Jill dan saya berduka bagi mereka yang kehilangan nyawa. Saat bangsa kita merayakan Hari Kemerdekaan, kita berdoa agar masyarakat bebas dari kekerasan senjata,” sambung presiden berusia 81 tahun itu.
Penembakan pertama di pekan perayaan Hari Kemerdekaan AS terjadi di Baltimore, Minggu (2/7). Dua orang tewas dan 28 lainnya luka-luka. Mayoritas korban adalah anak-anak.
Tragedi mengerikan ini terjadi sekitar pukul 12.35 dini hari waktu setempat ketika warga Baltimore sedang menikmati liburan Hari Kemerdekaan AS atau 4th of July.
Kasus Penembakan
Kasus penembakan kedua terjadi di Philadelphia pada Senin (3/7) malam. Departemen Kepolisian Philadelphia mengatakan, ada enam orang ditembak, dua di antaranya anak-anak. Lima tewas akibat penembakan ini. Pelaku yang merupakan pria berusia 40 tahun langsung ditangkap 10 menit setelah suara tembakan beberapa kali terdengar.
Terjadi juga penembakan di Fort Worth, Texas pada Senin (3/7) malam. Tiga tewas dan delapan luka-luka. Lokasi penembakan berada di tempat parkir. Ketika itu, para korban baru saja menggelar pesta liburan 4th of July.
Yang terbaru, kasus penembakan di momen perayaan 4th of July terjadi di Lansing, Michigan. Lima terluka dalam insiden tersebut.
Selain itu, ada empat terluka dalam kasus penembakan di Charlotte, Carolina Utara. Penembakan lain juga terjadi di Akron, Ohio, yang menyebabkan empat orang terluka. Sayangnya, hingga kini, motif gelombang kekerasan bersenjata itu masih belum terungkap.
Berdasarkan data Gun Violence Archive (GVA), sudah ada 246 kasus penembakan massal di AS pada 2023. GVA mendefinisikan penembakan massal sebagai insiden terkait senjata yang mengakibatkan setidaknya empat orang atau lebih terluka maupun terbunuh, selain penembak.
Masih banyak yang harus dilakukan, mengatasi epidemi kekerasan senjata yang menghancurkan masyarakat kita,” tegas Biden.
Dia pun memuji otoritas Illinois yang telah melarang penggunaan senjata serbu. Biden meminta negara bagian lain mengambil kebijakan serupa.
“Saya mendesak negara bagian lain untuk mengikuti jejak Illinois, dan terus menyerukan kepada anggota parlemen Republik di Kongres untuk membahas reformasi yang masuk akal dan bermakna yang didukung rakyat Amerika,” pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 4 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu