Sowan Ke Ketum Muhammadiyah, Prabowo Lincah Banget
YOGYAKARTA - Gerakan politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo lincah banget. Dia bergerak ke sana-ke mari untuk bertemu dengan sejumlah tokoh. Misalnya, kemarin, Menteri Pertahanan ini terbang ke Yogyakarta bertemu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. Sebelumnya, Prabowo menemui banyak tokoh sampai bolak-balik menghadap Presiden Jokowi.
Prabowo bertemu Haedar di Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, Yogyakarta. Prabowo tiba pukul 13.45 WIB. Dia ditemani pejabat Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Kedatangan Prabowo disambut hangat Sekretaris Umum Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti dan Rektor UAD Prof Muchlas.
Mereka kemudian menuju lantai 10. Di sini, Haedar sudah menunggu. Kemudian Prabowo dan Haedar bersalaman sembari melempar senyum. Selanjutnya mereka melakukan pertemuan tertutup di ruangan yang berlatar belakang tulisan Muhammadiyah.
Di dalam ruangan, pembicaraan tampak akrab dan hangat, sampai memakan waktu hingga 3 jam. Prabowo baru keluar ruangan pukul 16.30 WIB. Wajahnya berseri-seri.
Prabowo mengaku tak membicarakan politik praktis selama 3 jam berbincang dengan Haedar dan Mu'ti. "Politik praktis tidak, ya," tegas Prabowo, kepada wartawan yang mencegatnya di depan pintu.
Kata dia, pertemuan ini murni membahas wacana kerja sama pengembangan teknologi rudal hasil penelitian UAD. "Skema kerja samanya saat ini tengah dibahas," sebutnya.
Capres Gerindra itu melanjutkan, kerja sama ini nantinya bukan cuma soal rudal, tapi beragam hal yang berkaitan dengan teknologi pengairan, pengolahan pangan, hingga strategi pertanian demi mengurangi ketergantungan terhadap pupuk impor. "Bagaimana membantu yang sudah dibangun pemerintah Pak Joko Widodo sekarang ini," ucap mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.
Selain melakukan pertemuan dengan elite Muhammadiyah, Prabowo juga meninjau laboratorium rudal di UAD. Ia mengapresiasi karya civitas kampus tersebut yang sangat canggih.
"Di Universitas Ahmad Dahlan ini terdapat Fakultas Teknik dengan beberapa Prodi (Program Studi), ada Fisika juga MIPA. Ini sangat penting bagi industri pertahanan," ucapnya.
Haedar menyatakan hal serupa. Menurutnya, pertemuan dengan Prabowo lebih banyak mendiskusikan soal rencana kerja sama di bidang pengembangan teknologi. Salah satunya adalah pengembangan rudal anti-pesawat karya UAD.
"Proses uji cobanya sudah di Lumajang dan kami kerja sama dengan DAHANA, Pindad dan Kemehan. Hari ini beliau berkunjung untuk agenda itu," terang Haedar.
Menurut Haedar, Muhammadiyah memiliki komitmen kebangsaan untuk terus memberikan andil menjaga kedaulatan. Sebab, Muhammadiyah merupakan salah satu entitas yang berdiri sebelum Indonesia terbentuk.
"Kita diskusi, Indonesia ini kaya raya. Penduduk kita juga progresif, yang hidup dalam keragaman. Jadi, yang diperlukan ke depan adalah bagaimana implementasi konstitusi itu dalam kebijakan-kebijakan strategis yang membawa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," paparnya.
Selain bertemu Muhammadiyah, Prabowo juga banyak mengunjungi berbagai pihak. Dalam dua bulan terakhir, dia terus mobile. Mulai dari keluar-masuk pesantren untuk bertemu sejumlah ulama, menghadap tokoh senior TNI, bertemu dengan pimpinan parpol, sampai berkali-kali menghadap Presiden Jokowi.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memandang, Prabowo begitu lincah. Hal itu wajar dilakukan jika Prabowo ingin menang di Pilpres 2024.
"Saya melihatnya sebuah keniscayaan dan keharusan Prabowo ke mana-ke mari jika ingin menang. Suka tidak suka, dia harus gesit, progesif, dan lincah," ucap Ujang, kemarin.
Olahraga | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu