Kata Ahli Gizi Soal Tempe, Berkhasiat Hebat untuk Otak Anak

SERPONG - Para ahli gizi menilai tempe merupakan makanan tambahan yang bagus untuk bayi berusia 6 bulan ke atas. Pasalnya, tempe mengandung protein yang hampir sama dengan daging hewan.

Dokter spesialis gizi, dr. Johanes Chandrawinata, juga mengatakan hal yang sama. Dijelaskan olehnya, kandungan omega-3 pada tempe juga bermanfaat bagi perkembangan otak dan mata anak. 

"Kandungan omega-3 tempe berupa asam alfa-linolenic juga baik untuk perkembangan otak dan mata anak," kata dr. Johanes. 

Tempe merupakanan makanan sehat yang tinggi protein. Tempe juga mengandung prebiotik, vitamin, dan juga mineral yang baik untuk anak. 

Pada 100 gram tempe, mengandung 195 kalori, 11 gram lemak, 3,4 gram lemak jenuh, 2,6 gram asam lemak tak jenuh ganda, 3,8 gram asam lemak tak jenuh tunggal, 7,6 gram karbohidrat, dan 20 gram protein.

"Zat besi dalam tempe mencapai hampir 15 persen kebutuhan harian, Kalsium 10 persen, riboflavin 20 persen, niasin 13 persen, , Magnesium 20 persen, fosfor 22 persen, dan mangan 56 persen," jelasnya.

Meski begitu, tempe bukanlah satu-satunya sumber protein yang diperlukan anak. Ia tetap menyarankan agar orang tua memberikan makanan yang bervariasi.

"Ikan dan kacang, seperti walnut juga mengandung omega-3. Jadi, makanan bayi yang bervariasi tentu lebih baik. Apalagi zat besi pada daging itu jauh lebih mudah diserap daripada tempe," ucapnya.

Berikut cara ideal mengolah tempe sebagai menu anak:

1. Bayi 6-9 bulan

Potong tempe dengan ukuran tipis-tipis seukuran dua jari orang dewasa, lalu dimasak sampai empuk. Potongan tempe ini bisa langsung dimakan, atau ditumis dan dicampur dengan sayuran tinggi vitamin C seperti brokoli.

2. Bayi 9-12 bulan dan anak 12-24 bulan

Memasuki usia 9 bulan, seorang anak sudah bisa diberikan tempe matang berukuran kecil dan divariasikan dengan kaldu. Sementara, untuk anak berusia 12 - 24 bulan dapat diolah menjadi kari, cah, salad, ataupun sop.