TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kelaparan Di Papua Diurus Wapres

Laporan: AY
Kamis, 03 Agustus 2023 | 09:15 WIB
Wapres Ma'ruf Amin saat memimpin rapat terkait kekeringan di Papua. Foto : Ist
Wapres Ma'ruf Amin saat memimpin rapat terkait kekeringan di Papua. Foto : Ist

JAKARTA - Cuaca ekstrem yang menyebabkan kelaparan di wilayah Papua Tengah sudah menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mengurus langsung masalah tersebut. Warganet berharap masalah kelaparan di bumi Cendrawasih itu, segera bisa teratasi.

Kemarin, Wapres langsung menggelar rapat terbatas di rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Jakarta. Rapat itu diikuti Menko Polhukam Mahfud MD, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Kepala Bulog Budi Waseso. Ma’ruf ingin memastikan langkah penanganan dalam masa tanggap darurat, tepatnya di Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

“Mengenai bantuan pertama sekarang ada tanggap masa darurat yang ditetapkan satu minggu. Kami sepakat ini akan ditambah, menjadi 2 minggu. Itu yang pertama nanti kami evaluasi lagi,” kata Ma’ruf memberikan keterangan pers usai menggelar rapat di rumah dinasnya.

Ma’ruf yang juga Ketua Badan Pengarah Papua itu meluruskan informasi soal 6 yang orang meninggal dunia. Kata Ma’ruf, enam korban meninggal dunia bukan karena kelaparan, tapi diare dan cuaca ekstrem.

Ma’ruf menjelaskan pihaknya sudah mengirim logistik ke daerah Papua Tengah. Namun banyak kendala, seperti cuaca yang harus dihadapi dalam perjalanan. “Masalah lainnya, distribusi dari tempat pengiriman pertama ke daerah-daerah itu tidak ada akses, sehingga harus dipanggul ya? Dipanggul ya? Jadi itu persoalan,” ungkap eks Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

Selanjutnya mengenai kesehatan penduduk Papua Tengah, Ma’ruf mengatakan pihaknya akan mengantisipasi kelompok rentan dan anak-anak. Saat ini pun baru ada satu daerah yang diantisipasi oleh pemerintah.

“Tetapi saya juga minta antisipasi daerah-daerah lain. Sehingga apabila terjadi (kejadian serupa) kami sudah siap,” imbuhnya

Di tempat yang sama, Yudo Margono pun memastikan pasukannya siap mengantar bantuan logistik ke Papua Tengah. Pihaknya pun memastikan siap menghadapi teroris Papua jika coba mengganggu upaya pengiriman bantuan.

“Nggak ada kendala, jadi saya pastikan untuk kendala dari KKB nggak ada. Jadi memang saat ini kendalanya hanya cuma cuaca saja,” ujar Panglima Yudo.

Hanya saja, distribusi bantuan tersebut hanya bisa dilakukan melalui jalur udara. Sehingga, ketika cuaca bagus, personel segera menerbangkan pesawat untuk membawa bantuan ke lokasi terdampak.

Berdasarkan laporan BNPB, Pemerintah Kabupaten Puncak telah mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan, meliputi 4.000 paket makanan siap saji, 4.000 paket makanan anak, 2.000 paket lauk pauk siap saji, 500 lembar tenda gulung, 25 kardus sarden, 32 kardus kornet, 83 kardus sosis, 15 kardus abon sapi, 18 kardus biskuit, 3.000 pakaian seragam sekolah anak, 4.000 pakaian dewasa, 4.000 lembar celana dewasa, serta 4.000 lembar selimut.

Sedangkan Menteri Muhadjir yang semalam terbang ke Papua juga membawa bantuan berupa 1.000 paket makanan siap saji, 3.000 paket rendang kemasan, 3.000 paket susu protein, dan 3.000 paket sembako. Selain itu juga 2.000 paket tenda gulung, 10.000 lembar selimut, 2.000 lembar matras, 2.000 kasur lipat, 2.000 pakaian anak, 2.000 pakaian dewasa, empat unit tenda pengungsi , 20 unit genset listrik, tiha unit motor trail, serta 50 ton beras.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyiapkan sekitar 10 ribu tanaman dengan polybag di pekarangan rumah warga Kabupaten Puncak untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah tersebut. Syahrul menjelaskan ada tiga langkah yang disiapkan selama tiga bulan ke depan.

“Agenda saya ada lebih 10 ribu tanaman polybag di halaman sekitar rumah, karena di sana ada enam distrik, satu distrik yang bersoal dan tidak boleh gegabah karena ini di puncak sana dan ada masalah sedikit di sana,” kata dia.

Sekda Kabupaten Puncak Darwin Tobing mengamini hal tersebut. Hanya cuaca yang menjadi kendala pengiriman bantuan kepada para korban. Imbasnya, tidak ada bantuan yang sampai di Distrik Agandugume dan Lambewi, kemarin.

Darwin menjelaskan, sebelumnya Pemerintah telah mengirim bantuan dari Timika ke Agandugume pada Selasa, (1/8). Namun, distribusi yang membawa sekitar 800 kg barang bantuan itu hanya satu kali penerbangan. Pesawat yang dipakai milik PT Reven Global Air Transport dengan kode penerbangan PK-RVC.

Darwin bilang, penerbangan Timika-Agandugume dapat ditempuh sekitar 30 menit. Namun, cuaca yang tidak bersahabat menghambat pengiriman berbagai bantuan. “Mudah-mudahan Kamis, cuaca bersahabat, sehingga berbagai bantuan dapat disalurkan kepada masyarakat,” kata Darwin.

Mendengar Wapres mengurus kelaparan di Papua, warganet kaget. “Lho, ada Wapres,” sindir @doirze. “Titip Papua ya Bapak @Kiyai_Ma’rufAmin. Terimakasih,” ujar @Yattie2023. “Pak Wapres, tolong jangan suruh masyarakat Papua makan pisang 3x sehari. Sumpah nggak ngaruh pak,” timpal @zupe009.

Namun, akun @ZAMHARIBASYIR1 menyarankan sebaiknya pemerintah prioritaskan beresin masalah teroris Papua, baru urusan cuaca. “Kalau kemarau panjang solusinya ya disediakan bahan pangan dari provinsi lain dengan harga murah. Konflik harus diselesaikan cepat dengan lumpuhkan kekuatan bersenjata. Tdak ada cara lain, TNI di depan,” ujarnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo