Dinkes Sebut Puluhan Ribu Balita di Tangsel Derita Kasus ISPA
SERPONG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat ada sebanyak puluhan ribu kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayahnya.
Hal tersebut dipaparkan Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, melalui pernyataan resminya, dikutip Jumat (4/7/2023).
Menurutnya penyakit pada saluran pernapasan itu, mayoritas mengincar anak balita.
"Berdasarkan data laporan Puskesmas di Kota Tangerang Selatan sampai dengan 2 Agustus 2023 terdapat acute nasopharyngitis (common cold) sebanyak 34.233 kasus, sedangkan acute upper respiratory infection infeksi saluran pernafasan atas akut atau ISPA sebanyak 29.699," papar Allin.
Penyakit ini, kata Allin, merupakan penyakit yang sering disebut sebagai salah satu penyakit dari 10 penyakit teratas.
"Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek, dan demam," terangnya.
Allin menerangkan, ISPA disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di saluran pernapasan. Saluran pernapasan yang dapat terserang infeksi bisa saluran pernapasan atas atau bawah.
ISPA paling sering disebabkan oleh infeksi virus dan paling sering terjadi di saluran pernapasan bagian atas.
"Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri dalam percikan liur akan menyebar melalui udara kemudian masuk ke hidung atau mulut orang lain," jelasnya.
Menurut Allin, anak yang belum diimunisasi campak menjadi faktor risiko. Bahkan juga beresiko menderita ISPA yang bisa berkomplikasi menjadi pneumonia.
"Lalu belum mendapatkan imunisasi DPTHBHib berisiko difteri pertusis, belum mendapatkan imunisasi PCV beresiko penyakit pneumonia, Gangguan Status Gizi (Malnutrisi) berhubungan terhadap terjadinya ISPA pada balita, daya tahan tubuh yang lemah, perokok aktif," paparnya.
Atas hal itu, Allin mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan ISPA. Yakni dengan melengkapi imunisasi dasar lengkap untuk bayi dan balita, serta pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan.
"Lalu konsumsi makanan sehat bergizi seimbang, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, cukup minum air putih, jaga kebersihan lingkungan, rajin mencuci tangan, hindari orang yang sakit, gunakan masker jikalau dekat dengan orang bergejala ISPA," imbau Allin.
Kemudian, lanjut Allin, wajib melakukan etika batuk dengan benar. Dengan jauhkan wajah dari orang lain ketika batuk atau bersin, gunakan masker, tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam bila tidak ada tisu.
"Kemudian tutup mulut dan hidung dengan tisu, jangan lupa buang ke tempat sampah, cucilah tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau alcohol handrub, serta segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin," tandasnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Lifestyle | 19 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu