Begini Kesiapan PT KAI Operasikan LRT Tanpa Masinis Pertama Di Indonesia

JAKARTA - Serangkaian persiapan dan pengujian terus dikebut oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memastikan kelancaran operasional Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek. 

Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan operasional LRT Jabodebek akan sepenuhnya otomatis tanpa adanya masinis. LRT ini mengandalkan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan tingkat Grade of Automation (GoA) level 3. 

"Sistem yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia ini terus kami lakukan penyempurnaannya agar saat melayani pelanggan dapat beroperasi dengan lancar, selamat, dan nyaman," kata Didiek di sela-sela kesibukannya mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke LRT, Kamis (10/8).

Ia menambahkan, proyek LRT Jabodebek merupakan tonggak penting dalam pembangunan nasional. Karena melibatkan kontribusi berbagai entitas, seperti INKA sebagai penyedia sarana, LEN sebagai penyedia sistem persinyalan, Adhi Karya sebagai kontraktor, serta pemerintah daerah yang mendukung integrasi transportasi.

Progres pembangunan LRT Jabodebek saat ini, sebutnya telah mencapai 98,26 persen. Pengujian terus berlanjut untuk memastikan sinergi antara sistem, persinyalan, kelistrikan, prasarana, kereta, dan komponen pendukung lainnya. 

Mengingat kompleksitas pengujian, penyesuaian dan percobaan berkelanjutan diperlukan guna mencapai kondisi optimal, memastikan keselamatan serta kenyamanan penumpang.

Didiek menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran pembangunan LRT. Ia berharap moda transportasi massal itu dapat memberikan pelayanan terbaik serta membantu mengurangi kemacetan di ibu kota setelah beroperasi.

"Kami juga memohon dukungan seluruh kalangan masyarakat, agar ketika beroperasi nanti mampu memberikan pelayanan terbaik serta berkontribusi terhadap pengurangan kemacetan di ibukota," harapnya.

Ditargetkan, LRT Jabodebek ini dapat mulai beroperasi pada tanggal 26 Agustus 2023 mendatang.