TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Budiman Makin Mesra Dengan Prabowo

Laporan: AY
Sabtu, 19 Agustus 2023 | 09:05 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Meski sudah dapat peringatan dari PDIP, Budiman Sudjatmiko nggak kapok ketemu Capres Prabowo Subianto. Budiman malah makin mesra dengan Ketum Gerindra tersebut.

Budiman dan Prabowo kembali bertemu pada acara deklarasi relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Pantai Marina, Semarang, kemarin.

Sejak pukul 14.20 WIB, para relawan Prabu sudah berdatangan di lokasi. Mereka mengenakan kaos warna putih bergambar Prabowo dan Budiman. Sejumlah atribut Prabu juga terpasang di luar dan di dalam Marina Convention Center.

Prabowo dan Budiman hadir langsung di acara tersebut. Terlihat juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo dan politisi Golkar Dedi Mulyadi.

Budiman tiba terlebih dulu sekitar pukul 15.00 WIB. Politisi PDIP itu, mengenakan batik warna merah. Sementara, Prabowo yang hadir pukul 15.30 WIB memakai baju safari warna krem. Kedatangan Menteri Pertahanan itu, disambut langsung oleh Budiman di depan pintu masuk.

Mereka berebut bersalaman dan selfie. Bahkan, jalan menuju panggung sempat tertutup rapat. Hingga pembawa acara mengingatkan untuk memberi ruang, agar Prabowo bisa berjalan menuju panggung.

Setibanya di panggung utama, terdengar massa meneriakkan 'Prabowo presiden'. Saat memberikan sambutan, Capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) ini pun mengaku bersyukur, karena mendapat dukungan dari Budiman walaupun dulu ada di kubu yang berseberangan.

Prabowo menjelaskan terkait kerusuhan 1998, dirinya yang menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) mendapat perintah menangkap para aktivis yang menentang Orde Baru, salah satunya Budiman.

“Sebenarnya pertemuan ini bisa dikatakan pertemuan yang mustahil. Dulu, saya di tentara dapat perintah untuk ngejar-ngejar saudara Budiman,” cerita Prabowo.

Prabowo lalu memuji Budiman sebagai sosok yang cerdas dan baik hati. Ia pun tak segan meminta maaf kepada Budiman karena dulu sempat menargetnya, tapi kini justru mendapatkan dukungannya.

“Sekarang dengan anda bergabung, saya merasa sangat diperkuat,” pungkas Prabowo.

Di lokasi yang sama, Budiman menceritakan jika dia memang pernah berada di poros yang berbeda dengan Prabowo. Namun, setelah membaca sebuah buku Paradoks Indonesia yang ditulis Prabowo, pandangannya berubah. Menurutnya, Prabowo mempunyai semangat yang sama dengan para aktivis.

“Jadi sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara. Karena tulisan itulah saya memahami isi pikiran Prabowo Subianto. Kalau saya tidak mencintai pikiran itu, saya mengkhianati diri saya sendiri, cita-cita saya sendiri,” kata Budiman.

Oleh karena itu, dia berani mengambil resiko untuk mendukung Prabowo menjadi Presiden. Namun, terdapat beberapa hal yang dia titipkan jika Prabowo sukses menjadi Presiden. Yakni, memajukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi, desa dan jaminan sosial untuk rakyat Indonesia.

“Tolong cerdaskan kehidupan bangsa dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,” pinta Budiman.

Setelah sambutan itu, keduanya membubuhkan tanda tangan di atas piagam pembentukan relawan dan saling memakaikan jaket warna krem, dengan gambar Prabowo dan Budiman di dada kiri.

Apa tanggapan PDIP soal langkah Budiman itu? Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat menyindir Budiman yang bermanuver ke kubu Prabowo, padahal masih menjadi kader Banteng. “Ya, biar saja, berarti selamat pada Pak Budiman, karena sebagai calon wakil presiden dari Pak Prabowo,” singkat Djarot, di Gedung DPR, kemarin.

Untuk diketahui, sebelumnya, Budiman pernah disemprit DPP PDIP karena mengunjungi Prabowo di kediaman Prabowo, di Jakarta, Selasa (18/7). Usai pertemuan, mantan pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu melemparkan beragam pujian dan mendukung Prabowo.

Buntut dari pertemuan itu, Ketua DPP PDIP bidang kehormatan Komarudin Watubun memanggil Budiman untuk diklarifikasi terkait maksud dan tujuannya menyambangi Prabowo. Setelah proses pemeriksaan, tidak ada sanksi yang diberikan. Budiman hanya diberi peringatan agar tegak lurus dengan arahan partai untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo