Jelang Tahun Politik 2024, PWI Tangsel Gelar Diskusi Publik Tentang Berita Hoaks
SERPONG - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tangsel menggelar diskusi publik dengan tema "Bahaya Berita Hoaks di Tahun Politik" yang digelar di Taman Anggrek, Serpong, Kota Tangsel, Jumat sore.
Diskusi publik yang digelar PWI Tangsel tersebut menghadirkan KPU Tangsel, Bawaslu Tangsel, Polres Tangsel dan Dinas Kominfo Tangsel. Dalam diskusi tersebut keempat unsur bersama PWI Tangsel sepakat untuk bersama-sama melawan penyebaran berita bohong atau hoaks, terutama jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Tangsel.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Tangsel, TB Asep Nurdin menyampaikan jelang Pemilu 2024 tren berita hoaks diprediksi cepat merebak. Oleh sebab itu, persoalan ini harus segera diatasi baik oleh pemerintah, lembaga penyelenggara Pemilu, pers dan masyarakat umum.
Menurut TB Asep, pihaknya sepakat bahwa masyarakat perlu diberi edukasi terkait berita hoaks melalui diskusi-diskusi publik semacam ini, supaya masyarakat mengetahui media-media kredibel dalam menyampaikan berita.
Asep mengatakan bahwa sumber hoaks terbesar ada pada media sosial sebanyak 90 persen dan pembahasan hoaksnya adalah terkait isu sosial-politik 90 persen.
Ketua KPU Tangsel M. Taufiq mengatakan, delegitimasi terhadap KPU melalui berita hoaks juga terjadi. Saat Pemilu 2019 lalu contohnya, terjadi banyak hoaks mengenai kecurangan Pemilu terkait pembongkaran kotak suara, dimana fakta sebenarnya tidak demikian.
"Delegitimasi terhadap KPU juga terjadi melalui berita hoaks," ujarnya. Taufiq mengatakan, guna mengantisipasi penyebaran berita hoaks, pihaknya saat ini mulai merangkul "Kelompok Rentan" yang diidentifikasi menjadi kelompok orang sumbu pendek, buzzer, dan orang tidak terjamah informasi positif.
Ditempat yang sama Ketua Bawaslu Tangsel Muhamad Acep menyatakan bahwa berita hoaks tidak bisa dilawan dengan pembenaran, karena akan terus menjadi hoaks kembali.
"Kalau kami melawannya dengan memproduksi informasi positif. Kalau hoaksnya 1 informasi positifnya harus 5," ungkapnya.
Menurut Acep, Bawaslu Tangsel sendiri dalam melawan hoaks telah membentuk Kader Digital Damai yang anggotanya 30 orang dari mahasiswa dan pemuda setempat.
Sementara itu Ketua PWI Tangsel Eko Nursanto menambahkan, diskusi publik yang digelar PWI Tangsel juga diharapkan dapat menambah wawasan wartawan di Tangsel agar mampu memproduksi berita yang kredibel dan dapat dipertanggung jawabkan.
"Merupakan sinyal kita semua bagaiamana teman-teman wartawan dengan adanya diskusi ini bisa memilah dan memilih berita-berita yang kredibel dan bertanggung jawab dan semoga apa yang menjadi diskusi hari ini bisa mengedukasi kita semua," tandasnya.
Nasional | 19 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu