Minta Hukum Mati Oknum Paspampres Yang Aniaya Warga, Panglima TNI Banjir Pujian
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan respons cepat dan tegas terkait kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oknum anggota Paspampres berinisial Praka RM, yang menyebabkan seorang warga Aceh bernama Imam Masykur meninggal. Panglima minta pelaku dihukum mati. Atas sikap tegas ini, Panglima banjir pujian.
Sikap tegas Panglima ini, disampaikan Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda Julius Widjojono dalam keterangan tertulis kepada media, kemarin. Julius mengatakan, setelah mengetahui kasus ini, Panglima menyampaikan keprihatinannya. Panglima pun akan turut mengawal penanganan kasus ini.
"Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup," kata Julius.
Dalam kasus ini, Praka RM dibantu dua rekannya, yang juga anggota TNI. Saat ini, ketiganya ditahan di Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya).
Julius memastikan, jika terbukti melakukan kasus itu, Praka RM akan dipecat. "Pasti dipecat dari TNI, karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan. Itu instruksi Panglima TNI," tegas Julius.
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, motif Praka RM dan dua rekannya menculik Imam Masykur karena alasan ekonomi. Berdasarkan hasil pemeriksaan Pomdam Jaya, Praka RM dan dua rekannya tidak mengenal Imam dan tidak punya masalah sebelumnya dengan korban. Dia menculik Imam untuk meminta uang tebusan. “(Motifnya) uang tebusan,” kata Irsyad.
Irsyad membenarkan Praka RM cs meminta tebusan Rp 50 juta. Namun, karena keluarga Imam tidak menyanggupi, ketiga pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban hingga meninggal dunia.
Kasus ini mendapat sorotan luas. Dari anggota DPR sampai masyarakat biasa. Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid melayangkan kritik keras. Meutya menyebut perbuatan Praka RM mengerikan sebagai seorang anggota Paspampres.
Dia pun mendesak agar seleksi Paspampres lebih diperketat, agar ke depan tidak terjadi lagi kasus serupa. "Prajurit yang memiliki akses dekat dengan Presiden harus pilihan, terbaik. Terutama ini karena ada insiden beberapa kali yang terkait laporan anggota Paspampres, maka sistem rekrutmen perlu segera diketatkan," pinta politisi Partai Golkar ini.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Teuku Riefky Harsya ikut mengecam kejadian ini. "Aksi kriminal ini harus diusut tuntas," ucap Riefky, dalam keterangannya kepada wartawan, kemarin.
Sedangkan, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni memberi pujian ke Panglima TNI atas sikap tegaskan terhadap Praka RM Cs. "Alhamdulillah. Terima kasih Bapak Panglima TNI atas keputusan yang telah Bapak berikan untuk menghukum oknum yang telah menyiksa sampai meninggal dunia. Appreciate atas keputusan Bapak Panglima TNI," tulis Sahroni, di akun Instagram @ahmadsahroni88, kemarin.
Di jagad Twitter, warganet juga memberikan pujian kepada Panglima TNI yang memberikan respons cepat dan tegas atas kasus ini. "Semoga sesuai arahan dari jenderal. Saya lihat videonya, sadis betul dan video itu dikirim ke keluarga. Harus dihukum yang sepadan," tulis @fahryjuly.
Akun @nyaibubu ikut memberikan acungan jempol. "Bagus Jenderal," ujarnya. Ia berharap, Praka RM bisa dihukum maksimal atas perbuatannya. Namun, tak kalah penting, kata dia, ada permintaan maaf kepada keluarga korban di Aceh.
Akun @melodysfs berharap Panglima TNI terus mengawal pengusutan kasus ini. "Usut tuntas, Jenderal. Semoga pelaku benar-benar diberikan hukuman yang setimpal," pungkasnya.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 18 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 12 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu