TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi: Presiden 2024 Jangan Hentikan Hilirisasi, Kita Bisa Rugi Besar

Laporan: AY
Kamis, 31 Agustus 2023 | 13:36 WIB
Sambutan Presiden Jokowi pada acara Rakernas HIPMI XVIII di ICE BSD. Foto : Setpres
Sambutan Presiden Jokowi pada acara Rakernas HIPMI XVIII di ICE BSD. Foto : Setpres

BSD - Presiden Jokowi mewanti-wanti presiden yang akan datang, agar tidak menghentikan hilirisasi. Menghentikan hilirisasi, kata Jokowi, sama dengan mengundang kerugian besar.

“Karena kalau semua kita hilirisasikan, perkiraan hitung-hitungan Bappenas untuk 10 tahun yang akan datang, pendapatan per kapita kita bisa mencapai 10.900 dolar Amerika Serikat (AS). 15 tahun lagi, akan muncul angka 15.800 dolar AS. Dan, di masa Indonesia Emas tahun 2045, akan muncul angka kurang lebih 25 ribu dolar AS untuk income per kapita kita. Inilah tujuan, goal kita. Visi taktis ini harus kita kerjakan bersama-sama,” papar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023 di Nusantara Hall Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (31/8/2023).

Jokowi pun meminta publik, agar tak hanya mengartikan hilirisasi sebatas pengolahan nikel atau tembaga.

“Bukan hanya nikel ore menjadi baja, atau tembaga menjadi copper foil. Yang seperti ini, harus semuanya," ujar Jokowi.

Presiden ke-7 RI ini lantas menyoroti rumput laut, yang belum juga dihilirisasikan. Padahal, Indonesia adalah produsen nomor dua rumput laut, untuk level dunia.

Tapi sayang, ekspor rumput laut Indonesia masih dalam bentuk mentahan.

Saya cek ke mana ini mentahan, ternyata ke Filipina, ke Thailand. Kenapa nggak kita buat industri sendiri di sini. Kita bisa buat tepung, semi karagenan, agar nilai tambahnya langsung melompat," beber Jokowi.

"Jangan biarkan mentahan-mentahan itu terus diekspor. Industrialisasikan, hilirisasikan di dalam negeri, agar ada kesempatan kerja yang terbuka. Supaya kita punya nilai tambah," tegas Jokowi.

"Kalau nilai tambah muncul, negara akan dapat. Penerimaan negara otomatis naik," sambungnya.

Contoh lain yang disoroti Jokowi adalah kelapa sawit yang dikelola petani.

Kalau itu dihilirkan, produksi kelapa sawit petani yang mencapai 46 juta ton per tahun, bisa masuk ke industri yang agak menengah. Bisa diolah menjadi sabun, cocoa butter, juga oleo food.

Nilai ekonomisnya, bisa naik 79 kali lipat, bisa 8 kali, bisa 5 kali.

"Ini harus menjadi kesadaran kita semuanya, karena sudah 400 tahun kita ini ekspor bahan mentah, sejak VOC. Sekali lagi, jangan diterus-teruskan. Meski ditekan Uni Eropa, WTO, IMF, kita jangan mundur. Jangan berhenti," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo