TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ngaku Pernah Dicap Pengkhianat

Prabowo: Akhir-Akhir Ini, Memang Sarat Dengan Aroma Pengkhianatan

Oleh: Farhan
Sabtu, 02 September 2023 | 13:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyentil tragedi pengkhianatan, yang belum lama ini mewarnai dunia politik Tanah Air.

"Akhir-akhir ini, memang sarat dengan aroma-aroma pengkhianatan," kata Prabowo dalam acara deklarasi dukungan Partai Gelora Indonesia untuk dirinya di Djakarta Theatre, Sabtu (2/9/2023).

Pernyataan itu disambut tawa dan riuh tepuk tangan para hadirin.

Meski Prabowo tak menyebut kejadian yang dimaksud, namun hampir semua orang yang memonitor dunia politik Indonesia tahu, Partai Demokrat tengah berduka lantaran dikhianati Anies Baswedan.

Anies yang sudah mengungkapkan niat meminang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, untuk mendampingi dirinya sebagai Cawapres 2024, lewat surat bertulis tangan tanggal 25 Agustus 2023, tiba-tiba saja bersanding dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Penetapan Anies-Imin ini disampaikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower tanggal 25 Agustus 2023. Dadakan, tanpa persetujuan mitra koalisi Perubahan: Demokrat dan PKS.

Pukul 2 siang ini, PKB akan mendeklarasikan Anies-Imin sebagai Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

Pernah Dituduh Pengkhianat

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo bercerita, dirinya pernah dituduh pengkhianat lantaran mengiyakan ajakan Jokowi bergabung ke dalam kabinet.

Dalam konteks ini, Prabowo menyadari sepenuhnya, ajakan Jokowi memiliki makna yang dalam untuk membangun suasana kondusif demi kepentingan rakyat, demi kesejahteraan anak bangsa.

Belajar dari sejarah, Prabowo mengatakan, tak mungkin ada kemakmuran tanpa perdamaian.

"Saya ini ahli. Saya belajar sejarah perang. Tidak ada kemakmuran, tanpa perdamaian. There is no prosperity without peace," tutur Prabowo.

Dia menegaskan, perdamaian bukanlah hadiah. Bukan pula durian jatuh dari pohon.

Perdamaian adalah upaya kita, terutama para pemimpin, yang memerlukan jiwa besar.

"Pak Jokowi punya jiwa besar, mengajak saya. Saya pun tadinya ditentang untuk bergabung, oleh pengikut-pengikut saya sendiri. Saya dituduh pengkhianat," ungkapnya.

Namun, sejak bergabung menjadi Menteri Pertahanan dalam kabinet Jokowi, Prabowo kagum melihat arah pemikiran dan kebijakan Presiden ke-7 RI.

"Saya yakin, itu semua didasarkan atas komitmen beliau untuk Tanah Air. Nasionalisme beliau, cinta Tanah Air beliau. Keberpihakan beliau pada rakyat kecil. Dulu mungkin kita rival, tapi sekarang, harus kerja sama demi kepentingan rakyat," pungkas Prabowo.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo