PBNU: Duet Anies-Imin Tak Otomatis Tarik Suara Nahdliyin Di Pilpres 2024
JAKARTA - Banyak yang meyakini, keputusan Anies Baswedan meninggalkan Koalisi Perubahan, dilatarbelakangi oleh tipisnya dukungan Nahdlatul Ulama (NU) terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta. Juga rendahnya elektabilitas di wilayah Jawa Timur.
Dengan menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Anies berharap dukungan untuknya bisa terdongkrak. Benarkah begitu?
Soal ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi meyakini, menggandeng Cak Imin tak otomatis membantu Anies, dalam menarik suara warga Nahdliyyin di Pilpres 2024.
Saya kira, ini akan cukup meramaikan suasana Pilpres. Tapi tidak otomatis menyatukan suara Nahdliyyin," kata Fahrur Rozi atau Gus Fahrur saat berbincang dengan Redaksi, Sabtu (2/9/2023).
Dia bilang, suara warga NU relatif cair. "Saat Jokowi berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019, misalnya. Tak semua warga NU memilih Jokowi-Kiai Ma'ruf," ucapnya.
Gus Fahrur tak heran, Capres ramai memperebutkan suara NU di setiap Pilpres. Karena menurutnya, NU sangat menentukan kemenangan pasangan Capres-Cawapres.
"Posisi NU menjadi sangat penting, karena pemilih tradisional majelis sangat besar jumlahnya. Pengalaman dan kesuksesan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, sangat penting untuk dijadikan rujukan," tutur Gus Fahrur.
PBNU berharap, Pilpres 2024 berjalan damai. Para kandidat, bisa berkontestasi secara fair dan ksatria, tanpa kebencian. "Ini penting, agar Pemilu tidak meninggalkan bekas luka," pungkas Gus Fahrur.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu