TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Amankan Konsumsi Dalam Negeri, Jokowi Minta 4 Kementerian Kebut 850 Ribu Ton Gula

Laporan: AY
Rabu, 20 Juli 2022 | 17:54 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto : Istimewa
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto : Istimewa

JAKARTA - Presiden Jokowi meminta empat kementerian: Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian bergerak cepat mengamankan kebutuhan gula nasional.


Hal ini disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasmin Limpo dalam keterangan virtual usai Rapat Terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/7).


"Presiden meminta, harus ada langkah bersama antara Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian dalam waktu yang sangat cepat," kata Syahrul.

"Kita harus mengamankan gula, karena ini tak hanya menyangkut kebutuhan hidup masyarakat. Tetapi juga dapat menyumbang inflasi. Ditambah lagi, saat ini juga terdapat berbagai disrupsi terkait importasi gula dari sejumlah negara," jelasnya.

Syahrul menjelaskan, kebutuhan gula nasional secara umum mencapai 7,3 juta ton. Dengan rincian gula konsumsi 3,2 juta ton, dan gula industri 4,1 juta ton.


Sementara prodursi gula nasional kita, masih sangat rendah. Hanya 2,35 juta ton.

"Karena itu, Bapak Presiden meminta, agar langkah-langkah untuk memperkuat gula konsumsi segera disiapkan. Ada 850 ribu ton yang harus dipersiapkan," papar Syahrul.


"Saya mendapatkan perintah bersama Menteri BUMN, untuk merawat ratoon dari tebu atau bongkar ratoon. Artinya, ada lahan-lahan intensifikasi dan ekstensifikasi yang harus digarap secara bersamaan," imbuhnya.

Terkait kebutuhan gula industri, Syahrul mengatakan, kondisi saat ini masih bisa dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan industri.

"Presiden melakukan monitoring soal pangan, setiap katakanlah seminggu sekali. Kita bicara secara item by item, varietas dan komoditi tertentu. Sehingga, pembahasan dan pengambilan keputusannya bisa lebih detail," pungkasnya. (HES/AY/rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo