TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tren Kasus Covid Naik, Puan Minta Prokes Sekolah Tatap Muka Diperhatikan

Laporan: AY
Rabu, 20 Juli 2022 | 17:25 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto : Istimewa
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto : Istimewa

JAKARTA - Kasus Covid-19 mengalami tren kenaikan, menyusul munculnya subvarian Omicron baru, khususnya BA.4 dan BA.5. Ketua DPR Puan Maharani meminta Pemerintah memberi perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka.


“Anak-anak kembali masuk sekolah di tengah kenaikan kasus Covid-19. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus terhadap anak-anak, protokol kesehatan harus semakin dioptimalkan,” kata Puan, Selasa (19/7).


Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini mengingatkan Dinas Pendidikan di tiap daerah, agar lebih banyak turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah di wilayahnya. 


Puan menyebut, DPR melalui Komisi X DPR akan ikut melakukan pengawasan. Perlu dilakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. Bagaimana sistem pengaturan social distancing-nya. 


“Saya kira sistem pemantauan kesehatan siswa dan berbagai aturan yang pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 lainnya harus lebih efektif,” paparnya.

Puan juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) agar laju kenaikan kasus bisa ditekan semaksimal mungkin. Apalagi dengan adanya prediksi munculnya gelombang baru Corona akibat subvarian BA.4 dan BA.5.

Kasus harian Covid-19 di masa puncak diperkirakan akan melampaui 20 ribu dalam sehari seiring dengan temuan subvarian baru BA.2.75. 
Puan menegaskan, Pemerintah perlu mempertimbangkan sejumlah rekomendasi dari Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) terkait penerapan sekolah tatap muka.

Karena subvarian baru ini berpotensi menyebabkan gelombang kasus berikutnya, dan juga rentan terjadi pada kelompok usia bayi dan anak-anak,” sebut mantan Menko PMK itu.
“Kita tidak ingin sekolah tatap muka kembali disetop akibat kurangnya antisipasi yang dapat menyebabkan tingginya penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah,” lanjut Puan.

IDAI memberikan peringatan adanya peningkatan kasus Covid-19 pada bayi dan anak yang membutuhkan perawatan. 
Selain itu juga, ada peningkatan kasus komplikasi Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus Long Covid-19 pada anak di Indonesia.

“Secara khusus, saya mengimbau orang tua tidak membawa anak ke tempat keramaian terlebih dahulu, sampai melandainya kasus Covid-19,” imbau Puan.
Dia mengatakan, perlunya mengajarkan anak disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama di sekolah saat mereka bertemu dengan teman-temannya. Disiplin protokol kesehatan menjadi salah satu kunci.
Selain itu, Puan mendorong pemerintah menampilkan data terkini kasus Covid-19 terkonfirmasi secara akurat dan transparan. Termasuk pada usia bayi dan anak, seperti yang direkomendasikan oleh IDAI.

Kerja sama antara seluruh pihak terkait harus semakin digalakkan. Baik pihak sekolah, dinas pendidikan, Pemda, Satgas Penanganan Covid-19, Pemerintah Pusat, dan IDAI.
“Harus terus berkolaborasi untuk memastikan anak-anak kita aman dari Covid-19. Tentunya dengan melibatkan orang tua murid,” tutup Puan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo