Bansos Untuk Petani Kecil
SERPONG - Kemarau panjang dan kekeringan tahun ini menyebabkan banyak petani gagal panen. Akibatnya, petani kecil dan buruh tani rata-rata sudah tak memiliki lagi cadangan gabah atau beras.
Untuk makan sehari-hari, kini mereka harus membeli beras ke pasar dengan harga yang terus merangkak naik, sejak tiga pekan terakhir.
Tanda-tanda harga beras bakal terus naik, sudah terlihat dari tingginya harga gabah kering panen di tingkat petani hingga jauh di atas Rp 5.000 per kilogram. Akibatnya, Bulog sulit untuk menyerap gabah karena harganya sudah jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 5.000 per kilogram.
Di sisi lain, mencari beras di pasar internasional juga tidak mudah. Oleh karena itu, apabila ada pasokan beras ke pasar internasional dengan harga relatif murah, Bulog mesti cepat bergerak dan menyerap beras tersebut.
Ke depan ini, kita berharap impor beras hanya dilakukan pemerintah atau Bulog, bukan swasta. Ini penting untuk menghindari kemungkinan terjadinya permainan harga.
Supaya petani kecil dan buruh tani tetap bisa makan, kita berharap, pemerintah mengucurkan lagi bantuan sosial (bansos) beras dan uang tunai.
Bagi petani kecil yang gagal panen, kita juga berharap, pemerintah memberikan bantuan benih padi dan pupuk gratis. Sebab, tanpa bantuan pemerintah, mereka tidak akan mampu lagi menggarap sawahnya.
Petani yang gagal panen juga tidak akan mampu membeli lauk pauk untuk makan sehari-hari. Untuk itu, bansos tunai mesti dikucurkan setiap bulan sampai masa panen tiba di akhir musim tanam mendatang.
Kita berharap, para gubernur dan bupati mengawasi langsung penyaluran bansos, bantuan benih padi dan pupuk untuk petani kecil yang gagal panen. Ini penting supaya bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Kita tentu berharap, panen mendatang jauh lebih baik dari tahun ini, sehingga produksi beras nasional naik signifikan. Kalau produksinya berlebih, Bulog akan lebih mudah menyerap beras petani.
Supaya aman, ke depan, kita berharap, stok beras di gudang Bulog selalu berada di atas dua juta ton. Sehingga, apabila di suatu daerah, stok berasnya menipis, Bulog bisa langsung membanjiri beras ke pasar-pasar rakyat di daerah tersebut.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 3 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 9 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 12 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu