Migor Harga Rp 14 Ribu Masuk Wondama Papua, Warga Happy Berat

PAPUA - Masyarakat di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat happy. Kini, mereka bisa menikmati minyak goreng murah, dengan masuknya minyak goreng curah bersubsidi seharga Rp 14 ribu per liter.

Murni, salah satu warga Karumatiri di Wasior mengaku, hadirnya minyak curah dengan harga Rp 14 ribu yang ditetapkan pemerintah. Sangat membantu masyarakat, yang selama ini harus membeli minyak goreng kemasan, dengan harga relatif tinggi.

"Ini sudah murah sekali. Biasanya, kami beli 5 liter itu Rp 128 ribu. Kadang sampai Rp 135 ribu untuk minyak goreng kemasan non premium. Ini kan Rp 14 ribu. Jadi, kalau 5 liter, hanya Rp 70 ribu. Lumayan mengurangi beban keuangan," ungkap Murni seperti dikutip ANTARA, Rabu (20/7).

Pada Juli ini, untuk pertama kalinya, Teluk Wondama mendapatkan pasokan minyak goreng curah dengan kuota sebanyak 22 ton. Kontan, warga menyerbu outlet penjualan minyak curah di Gedung Koperasi Jemaat Syaloom Wasior pada hari pertama penjualan, Rabu (20/7).

Sebanyak delapan drum minyak goreng curah, langsung ludes diborong warga hanya dalam tempo kurang dari enam jam.

Ibu-ibu datang membawa berbagai wadah. Ada yang membawa jeriken mulai dari ukuran kecil hingga besar, galon air minum, ember bahkan panci ikut dibawa serta. Tak ada persyaratan khusus untuk mendapatkan minyak goreng murah tersebut. 

Pembeli hanya perlu menunjukkan KTP. Murni yang merupakan pedagang gorengan berharap, pasokan minyak curah bersubsidi terus ada. Sehingga, masyarakat kecil yang selama ini terpukul dengan mahalnya harga minyak goreng dan bahan kebutuhan pokok lainnya, bisa terbantu.

"Kalau ada bantuan begini, lumayan bisa membantu keuangan dapur. Jadi, sangat membantu," ujar Murni, yang mengaku membeli 30 liter.

Hardi, Manajer Koperasi Jemaat Syaloom Wasior mengatakan, penyaluran minyak goreng curah di Kabupaten Teluk Wondama merupakan kerja sama pihaknya dengan UD Koko, yang juga didukung oleh Pemkab Teluk Wondama.

"Kami Koperasi Syalom bersama mitra (UD Koko) membantu meringankan beban masyarakat, dengan cara mendatangkan minyak ini dengan harga Rp 14 ribu dengan kuota 22 ton," jelas Hardi.

Dia mengaku belum bisa memastikan kelancaran pasokan minyak goreng curah, ke Teluk Wondama. Menurutnya, hal itu sangat tergantung pada ketersediaan stok yang dimiliki produsen minyak curah di Jawa, yang menjadi langganan mereka.

"Tergantung produsen. Jika ada stok, bisa jual kita ke masyarakat. Rencananya, setiap bulan harus ada pasokan datang. Kita berharap seperti itu, untuk meringankan masyarakat," ujar Hardi.

Untuk tahap pertama, penjualan minyak goreng subsidi ini tidak diberikan batasan. Warga hanya perlu menunjukkan KTP.
Tapi, jika animo terus membludak, bukan tak mungkin akan dilakukan pembatasan penjualan.

"Ini masih tahap pertama. Jadi, masih menyesuaikan. Kami juga tidak menutup kemungkinan, untuk orang-orang di pulau, kalau mereka mau ke sini. Kita tidak membeda-bedakan satu sama lain. Semua sama. Makanya, semua konsumen harus ada KTP. Karena akan dilaporkan sesuai dengan aturan," jelas Hardi. (rm.id)