TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pesan Simbolik Nasi Kuning Airlangga Buat Khofifah

Golkar Tunggu Kejutan

Laporan: AY
Kamis, 05 Oktober 2023 | 09:27 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SURABAYA - Tak lama lagi akan ada kejutan politik. Sinyalemen ini muncul setelah pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

Dua tokoh nasional itu diperte­mukan dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah, di Alun-Alun Tuban, Jatim, Selasa (3/10) malam.

Mereka bershalawat bersama Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Selain itu, Maulid Nabi SAW sekaligus tasyakuran HUT Ke-59 Partai Golkar ini juga dihadiri Wagub Jatim Emil Dardak, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, pengurus partai politik pengusung Bacapres Prabowo Subianto di Jawa Timur, hingga Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, KH. Marzuqi Mustamar.

Di acara ini, Airlangga juga melempar kode keras untuk to­koh perempuan Jatim itu di Rumah Dinas Bupati Tuban yang bersebelahan dengan Pendopo Kridomanunggal.

Airlangga memberi potongan tumpeng HUT Golkar pertama kali kepada Khofifah.

"Setelah Maulid, Pak Airlangga disuguhi tumpeng nasi kuning untuk dipotong. Ternyata potongan pertama diberikan kepada Bu Khofifah, potongan kedua diberikan kepada saya," ungkap Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Jatim Muhammad Sarmuji kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.

Dia menilai, ada pesan simbo­lik penuh makna dari potongan tumpeng untuk Khofifah.

"Pak Airlangga juga sempat bilang, Bu Gubernur, kalau nggakjadi Gubernur, jadi yang lain lewat 'nasi kuning' ini," tuturnya.

Usai makan-makan, mereka ngobrol empat mata di se­buah ruangan. Kata Sarmuji, obrolannya rahasia. Tak ada yang diungkapkan ke kader oleh Airlangga.

Namun, dia menebak, kemungkinan besar membahas soal Pilpres yang kini memasuki fase akhir mendekati hari pendaftaran. Sarmuji yakin, beberapa hari ke depan, akan ada kejutan. Apalagi dua tokoh tersebut ngo­brol amat serius.

"Barangkali ada kejutan yang baik bagi proses pendaftaran Capres dan Cawapres. Tentu kejutan yang positif untuk kemenangan Golkar," kata Sarmuji.

Terkait acara ini, Sarmuji menjelaskan, agenda shalawat merupakan kegiatan tahunan yang digelar Partai Golkar di Jawa Timur.

"Tahun lalu kita mengundang Gus Azmi dan Gus Kautsar. Tahun ini kita adakan di Tuban denganmengundang Gus Miftah. Ini menunjukkan Golkar peduli kegiatan keagamaan," ucapnya.

Sementara, Airlangga dalam sambutan acara mengingatkan, seluruh masyarakat menjaga Pemilu 2024 berjalan damai. Airlangga berharap, tak ada yang golput.

"Pemilu bukan untuk memecah belah, perbedaan politik itu biasa. Pemilu diharapkan membawa kegembiraan, keba­hagiaan. Kedepankan politik santun dengan ide dan gagasan untuk kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengingatkan seluruh masyarakat, khususnya Tuban, memilih pemimpin sesuai dengan sifat-sifat yang dicontoh­kan Nabi Muhammad SAW.

"Yang benar, jujur, amanah dapat dipercaya, fathonah pintar dan kompeten, dan terakhir me­nyampaikan dengan benar dan deliever bisa membawa hasil," tegas Airlangga.

Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia itu menutup sambutannya dengan pantun, yang mengisyaratkan Golkar dan Nahdlatul Ulama (NU) ber­jalan seiringan untuk kesejahteraan Indonesia.

"Dua sejoli bergandengan tangan,pergi merantau ke Tuban. NU dan Partai Golkar selalu sejalan, membawa Indonesia maju ke tujuan," tutur Airlangga.

Sementara, Khofifah ber­harap, kehadiran Airlangga dapat memberikan keberkahan bagi seluruh warga Jawa Timur.

"Semoga rawuhnya beliau berseiring dengan limpahan ke­berkahan dan rizki dari Allah," kata Khofifah.

Ditanya soal Cawapres, Khofifah hanya melempar senyuman manis sembari berterima kasih. "Suwun ya rek, sudah, sudah," ucap Khofifah, berlalu.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokhim Abdussalam tak heran Khofifah diperebutkan lantaran kuat di Jatim, NU dan kelompok perempuan.

Prabowo bisa menjadikan Khofifah sebagai Cawapres, maupun menjadi ketua di barisan timpemenangan.

"Dua-duanya punya potensi menambah suara. Apalagi se­bagai Cawapres. Khofifah jadi pelengkap," kata Surokhim dalam pesannya, kemarin.

Namun, masuknya nama Khofifah Dalam skema poros Prabowo harus melalui persetu­juan dari partai pengusung yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Jika sebagai tim sukses, maka harus memastikan kelanjutan langkah politik Khofifah, apakah menjadi menteri atau menerus­kan Gubernur periode kedua di Jatim," tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo