TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ini Kata Wamen LHK Soal Gosip Pernah Ditampar Dan Dicekik Di Rapat Food Estate

Oleh: Farhan
Kamis, 05 Oktober 2023 | 15:03 WIB
Wakil Menteri LHK Alue Dohong. Foto : Ist
Wakil Menteri LHK Alue Dohong. Foto : Ist

JAKARTA - Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong angkat bicara soal isu Wamen dicekik dan ditampar oleh salah seorang menteri yang sempat viral.

Sebelumnya, Wamen yang sempat diisukan mengalami penganiayaan itu adalah Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasbul Qolbi saat rapat kabinet di Istana soal Food Estate. Namun ia telah membantah rumor tersebut.

Belakangan Wamen LHK Alue Dohong yang buka suara. Lewat akun X @a_dohong, yang sebelumnya bernama Twitter, ia mengaku pernah mengalami penganiayaan oleh seorang menteri dalam sebuah rapat.

Tapi Alue Dohong menjelaskan, penganiayaan yang dialaminya itu bukan dalam bentuk cekik atau tampar. Kemudian masalah itu juga sudah selesai, bahkan menteri yang dimaksud sudah tiga kali minta maaf ke dirinya.

Sehubungan banyak pertanyaan, isu dan penafsiran bahwa seolah-olah diduga saya pernah mengalami kekerasan fisik (ditampar dan di cekik) dalam rapat terkait food estate, saya menyatakan dengan tegas bahwa tidak pernah atau tidak ada kejadian tersebut," tulisnya.

Sebagai orang Dayak, Alue Dohong mengaku tidak akan membiarkan tindakan kekerasan itu dilakukan oleh siapapun. Termasuk oleh seorang menteri. Sayangnya, ia tidak menyebutkan siapa menteri yang dimaksud.

"Klo seandainya peristiwa kekerasan tsb terjd tentu saya sbg Orang Dayak tidak pernah membiarkan siapa pun melakukan hal tsb. Berita tsb kategori “HOAK”, tidak saja merugikan pihak yg diduga pelaku, tetapi juga sedikit merendahkan harkat & martabat saya seolah2 membiarkan Orang utk menganiaya saya seenaknya," lanjutnya

Namun demikian, Alue Dohong mengaku pernah dianiaya. Tapi bukan dalam bentuk fisik, seperti ditampar atau dicekik. Melainkan dalam bentuk verbal, seperti dimarahi.

"Klo penganiayaan verbal (marah & emosi) pernah saya alami dr seorang Menteri, namun saya anggap itu krn miskomunikasi & stlh dijelaskan ybs minta maaf ke saya bahkan smp 3 kali minta maafnya. Sekali lg tdk ada kekerasan fisik alias Hoaks itu," tutupnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo