Wamen LHK: Anak Muda Indonesia Harus Bisa Jadi Diplomat Iklim
JAKARTA - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengajak anak muda Indonesia, untuk aktif memperjuangkan isu-isu perubahan iklim di level internasional. Anak muda Indonesia harus bisa menjadi diplomat iklim.
"Ini profesi baru. Negara-negara kecil menyewa negosiator di acara Konferensi Perubahan Iklim (COP). Negosiator bayaran itu sangat piawai, paham mengenai geopolitik perubahan iklim, paham hal teknis, dan menguasai teknologi,” papar Alue dalam acara Road to COP 28 di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
"Saya harap, anak muda Indonesia juga bisa. Jangan cuma wajah-wajah Barat,” imbuhnya.
Road to COP 28 Uni Emirat Arab yang diinisiasi Rakyat Merdeka dan Society of Renewable Energy (SRE) ini menghimpun pemikiran generasi muda, untuk direkomendasikan dalam forum COP di Dubai pada November mendatang.
Acara ini menghadirkan 24 delegasi, sembilan di antaranya adalah pegiat isu lingkungan, iklim kehutanan dan energi baru terbarukan di Indonesia. Baik itu dari Desa Bumi, Green Leadership Indonesia, Carbon Ethic, Gerilya, Solar Chapter, dan FPCI.
Beberapa di antaranya merupakan perwakilan asing dari Uni Emirat Arab, Polandia, Rusia, Kolombia, Brazil, Ghana, dan Amerika Serikat.
Acara ini juga menghadirkan sesi bedah buku Indonesia Menuju Energi Bersih. Buku ini memuat 50 karya terbaik peserta Kompetisi Penulisan Artikel Nasional Energy, Climate & Sustainability Competition (NECSC) 2023.
Alue berharap, pemenang lomba penulisan tersebut, bisa lebih aktif berkontribusi menangkal perubahan iklim.
“Pemenangnya, harus bisa menjadi leading by example, untuk mempercepat pengendalian perubahan iklim,” tuturnya.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 7 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 17 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu