Hadiri High Level Forum
Jokowi Pamer Pembangunan Konektivitas Di Dalam Negeri
CHINA - Presiden Jokowi memanfaatkan High Level Forum sebagai ajang promosi keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam membangun infrastruktur dan konektivitas selama sembilan tahun terakhir. Konektivitas dinilai penting karena membawa banyak manfaat.
High Level Forum tahun ini mengangkat tema “Connectivity in an Open Global Academy”. Acara digelar di China National Convention Center, Beijing, Rabu (18/10) siang. Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan empat hal penting dalam membangun konektivitas di sebuah negara.
Pertama, harus memberikan manfaat ekonomi. Kedua, harus dilakukan merata dan inklusif. Ketiga, memperhatikan aspek keberlanjutan. Keempat, harus didukung pengembangan sumber daya manusia dan alih teknologi.
“Keempat hal tersebut merupakan sebuah landasan dalam kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) untuk pembangunan konektivitas,” kata Jokowi.
Menurut eks Wali Kota Solo itu, BRI dapat menjadi solusi bagi pengembangan konektivitas dan berkontribusi bagi perdamaian di kawasan untuk menciptakan kemakmuran bersama.
Dia meyakini, pembangunan konektivitas merupakan jalan kemakmuran bagi sebuah negara.
“Selama sembilan tahun sampai akhir 2023, Indonesia telah membangun lebih dari dua ribu kilometer jalan tol, dan jalan non-tol, pelabuhan-pelabuhan baru dan bandara,” jelasnya.
Selain membangun infrastruktur besar, Jokowi juga memamerkan Indonesia membangun konektivitas melalui pembangunan infrastruktur kecil yang tersebar di seluruh desa di Tanah Air.
“Ada lebih dari 320 ribu kilometer jalan desa, 1,7 juta meter jembatan dan lain-lainnya,” imbuhnya.
Selain membangun konektivitas fisik, Jokowi juga menjelaskan, Indonesia terus memperluas konektivitas digital untuk menjangkau daerah terluar atau perbatasan.
Selain itu, pembangunan fasilitas pelayanan masyarakat juga terus dibangun, seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan.
“Semua itu dapat mendongkrak daya saing ekonomi dan investasi Indonesia, serta menjadi fundamental pertumbuhan yang kokoh dan berkelanjutan,” ujar Jokowi.
BRI Kembangkan Ekonomi
Kerja sama BRI yang digagas China, dapat membantu pengembangan ekonomi Indonesia.
“Kerja sama ini diperlukan oleh Indonesia, terutama terkait pengembangan industri, teknologi, inovasi dan pengembangan sumber daya manusia,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, kemarin.
Airlangga menjelaskan, investasi China di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Investasi tersebut telah mendorong pengembangan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanah Air.
Menurutnya, investasi China di Indonesia pada semester I-2023 ini sudah lebih dari 3,8 miliar dolar AS. Karena itu, kerja sama BRIini akan terus mendorong pengembangan industri maupun kawasan ekonomi. Khususnya di wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi dan Bali.
Sementara, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Forum Bisnis Indonesia-China telah menghasilkan kesepakatan kerja sama senilai Rp 204 triliun. Kesepakatan tersebut mencakup berbagai bidang, antara lain infrastruktur, energi, manufaktur serta pariwisata.
Erick menambahkan, masih ada potensi kerja sama hingga Rp 455 triliun dengan China. BRI Forum antara Indonesia dan China adalah forum yang positif.
“Pertumbuhan investasi dari China ke Indonesia jika ditilik dari tahun 2013, kurang lebih berada di angka 280 juta dolar AS. Tetapi saat ini sudah mencapai angka 8,6 miliar dolar AS. Artinya, ini signifikan,” jelas Erick.
Terbang Ke Arab
Setelah China, Jokowi melanjutkan kunjungan kerja ke Arab Saudi. Jokowi tiba di Bandara Internasional King Khalid, Riyadh, Rabu, (18/10) sekitar pukul 23.25.
Jokowi dan rombongan disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad beserta istri dan Atase Pertahanan KBRIRiyadh Brigjen TNIPutut Witjaksono Hadi.
Sementara dari pihak Arab Saudi, turut menyambut, Menteri Perdagangan Arab Saudi Majeed AlQusaiby, Gubernur Riyadh Pangeran Faisal bin Bandar Al-Saud, Wali Kota Riyadh Pangeran Abdulaziz bin Mohammed bin Ayyaf Al Muqrin, Sekretaris Jenderal Gulf Cooperation Council (GCC) Jasem Mohamed Al-Budaiwi, dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi.
Di Riyadh, Jokowi diagendakan menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-GCC yang akan diselenggarakan di Hotel The Ritz-Carlton.
Selain itu, Jokowi juga direncanakan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu