TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Ajak Santri Jangan Pilih Pemimpin Cengengesan

Jari Yaqut Ngarah Ke Siapa Ya

Oleh: Farhan
Editor: admin
Minggu, 22 Oktober 2023 | 10:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SURABAYA - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas kembali kasih arahan dalam memilih pemimpin. Sebelumnya, adik Ketum PBNU Yahya Staquf ini, menekankan jangan pilih pemimpin yang mempolitisasi agama, sekarang dia ngajak jangan pilih pemimpin cengengesan. Siapa yang sedang disindir Yaqut?

Kemarin, Yaqut mengikuti jalan sehat dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2023 di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur. Di depan para santri, Yaqut pidato panjang lebar, salah satunya soal memilih Presiden dan Wapres.

Ketua GP Ansor itu meminta para santri mengetahui jejak rekam Capres dan Cawapres yang berkontestasi di Pilpres 2024 nanti. Jangan sampai memilih Capres-Cawapres yang jejak rekamnya buruk. “Jangan pilih pemimpin cuma berdasarkan fisik atau janji-janji manisnya,” tambahnya.

Selain itu, kata dia, pemimpin yang pernah mempolitisasi agama juga tak layak untuk dipilih. “Kalau rekam jejaknya baik, tidak pernah menggunakan agama sebagai kuda tunggangan untuk kepentingannya, silakan dipilih. Jadi yang dipilih tidak politisasi agama begitu,” ujarnya.

Menteri yang akrab disapa Gusmen ini, kemudian menyoroti Capres yang kerap cengengesan di hadapan publik. Padahal, ditegaskan Yaqut, pemimpin itu harus punya sikap serius.

“Lihat dulu, pemimpin yang benar-benar serius, mana. Yang cengengesan, ya jangan lah, masak calon pemimpin cengengesan,” pinta dia.

Yaqut mengingatkan, ke depan tantangan Indonesia akan lebih berat. Karena itu, yang harus memimpin adalah yang siap memimpin negara. “Seperti Presiden Jokowi sampaikan, ke depan bukannya lebih mudah, tapi akan lebih menantang,” ucap Yaqut.

Baginya, pesan ini wajib disampaikan. Dikarenakan setiap pemerintahan pasti melibatkan santri. Contohnya, saat masa perjuangan kemerdekaan dulu. “Santri harus terlibat. Setiap episode sejarah negeri ini termasuk memilih itu pasti melibatkan santri,” jelasnya.

Untuk diketahui, Yaqut sudah berapa kali bicara soal memilih pemimpin. Misalnya, dia pernah bilang bid’ah jika memilih Amin. Banyak yang menilai pernyataan Yaqut tersebut menyerang pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Pasalnya, AMIN merupakan akronim dari pasangan Anies-Muhaimin. Pernyataan Yaqut ini pun bikin heboh dan memancing respon keras dari elite PKB.

Lalu, apa kata elite PKB soal pernyataan Yaqut yang baru ini? Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menganggap, ucapan Yaqut seperti radio rusak. “Ya, nggaklah (tersindir). Nggak jelas ngomong apa dan untuk siapa? Wis anggap wae radio rusak,” sebut politisi yang akrab disapa Gus Jazil itu.

Begitu juga yang diucapkan Ketua DPP PKB Daniel Johan. Kata Daniel, karakter bukan ukuran layak atau tidak layak untuk dipilih. “Yang suka cengengesan bukannya malah Pak Ganjar Pranowo (Capres PDIP), tapi kan itu karakter yang tidak menjadi ukuran layak atau tidak,” tegas Daniel.

Netizen ikut ramai merespons ucapan Yaqut. Mereka juga penasaran siapa yang dimaksud Yaqut. “Mantap pesannya, Gus. Jangan pilih Capres-Cawapres yang suka Cengengesan. Top,” tulis @mangunsong63. “Siapa tuh,” timpal @Bintang76288009.

Sedangkan akun @YoesryU mengkritik narasi yang disampaikan Yaqut di hadapan santri. “Cerdaskan santri dengan suruh mencermati visi-misi Capres dan Cawapres, cermati perjalanan mereka di bidangnya, cermati keilmuan agamanya, dan cermati lainnya dengan hati bersih Bapak Yaquuuuutttt. Malah diksi cengengesan diangkat, nggak yahut pisan,” pungkas dia. “Ngapain si Yaqut kasih aturan-aturan,” tukas @MukhitsP.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit