TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Gelar Forum Bisnis Indonesia-Jepang

RI Perkuat Industri Komponen Otomotif

Oleh: Farhan
Senin, 30 Oktober 2023 | 09:56 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JEPANG - Pemerintah terus meningkatkan daya saing industri otomotif nasional agar bisa bersaing di pasar global. Salah satu caranya dengan terus mengembangkan industri komponen nasional.

Untuk mencapai target tersebut, KBRI Tokyo bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Bank Indonesia (BI), BKPM, Toyota Indonesia, MUFG, JAPIA dan IIPC Tokyo menggelar Indonesia-Japan The 2nd Autoparts Business Forum. Acara digelar di Nagoya Garden Space, Jepang, Jumat (27/10/2023). 

Acara yang merupakan bagian dari perayaan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang ini dihadiri Dubes RI Untuk Jepang Heri Akhmadi, Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transformasi dan Elektronik Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufik Bawazier, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti, Vice Governor of Aichi Prefecture Furumoto Shinichiro, dan Managing Executive Officer MUFG Masashi Onodera.

Selain itu, hadir juga Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, dan Ketua Gabungan Alat Industri Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani Salim serta pimpinan perusahaan dari Toyota Indonesia Supply Chain Club.

Wartawan Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), Aditya Nugroho diundang PT TMMIN untuk menghadiri forum bisnis tersebut.

Dalam sambutannya, Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan, forum bisnis ini untuk mendorong realisasi kerja sama konkret sektor komponen antara Indonesia-Jepang. Selain itu untuk menghubungkan asosiasi komponen Indonesia dengan asosiasi Jepang terkait.

“Dan, tentunya mendorong peningkatan investasi Jepang di sektor autoparts,” ujarnya. 

Sebagai kegiatan lanjutan dari forum bisnis tahun lalu, dia berharap, ada langkah konkrit kerja sama otomotif yang dihasilkan. Menurut dia, nilai industri otomotif Indonesia diprediksi akan mencapai lebih dari 25 miliar dolar AS pada tahun 2025. Jumlah tersebut setara 5 persen Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.

Saat ini, kata dia, ada lebih dari 1.500 perusahaan industri komponen dalam negeri Indonesia di tingkat 1, 2, dan 3. Jumlah pekerjanya juga besar. Jumlahnya mencapai lebih dari 1,5 juta orang. 

Apalagi, saat ini Indonesia juga tengah mengembangkan industri kendaraan elektrifikasi. Termasuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub produksi dan ekspor Electric Vehicle (EV) di Asia. “Saya berharap sekali agar forum bisnis ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat jaringan dan kerja sama,” katanya.

Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transformasi dan Elektronik Kemenperin, Taufik Bawazier mengatakan, industri otomotif adalah sektor prioritas dan pahlawan devisa Indonesia. Saat ini, sektor otomotif terus ekspansi dan menguatkan rantai pasoknya dari hulu hingga hilir. 

“Kami berharap, dari acara forum bisnis ini adanya transfer pengetahuan dan teknologi dari industri otomotif Jepang ke Indonesia untuk menjawab tantangan industri otomotif ke depan,” katanya.

Menurut dia, Kemenperin sudah menetapkan roadmap industri otomotif. Untuk elektrifikasi, Kemenperin menerapkan sistem multi pathway alias membuka semua teknologi mobil listrik. “Teknologi kendaraan yang menjadi pemenang ke depan adalah teknologi kendaraan yang bisa mengurangi emisi. Teknologi kendaraan yang bisa mempekerjakan banyak SDM di dalamnya,” katanya.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam mengatakan, pihaknya berpartisipasi dalam forum bisnis ini untuk menjembatani industri otomotif Indonesia membuka peluang kerja sama di skala internasional. Menurut dia, transisi dari kendaraan berteknologi Internal Combustion Engine (ICE) menuju elektrifikasi memerlukan penguatan industri komponen.

Pada tahun ini, kata Bob, kolaborasi dan kemitraan ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak stakeholders, di antaranya industri auto maker, part maker, hingga asosiasi yang menaunginya. “Dengan harapan, partisipasi kami dapat memberikan hasil yang lebih nyata dalam membuka potensi akses investasi industri otomotif skala internasional di masa depan,” tutup Bob.

Industri komponen yang hadir dalam forum bisnis tersebut juga bisa menjajaki kerja sama untuk melokalkan komponen-komponen yang masih diproduksi di Jepang, atau komponen-komponen yang masih diproduksi di negara lain oleh perusahaan Jepang. Kemudian yang ketiga juga mereka menjajaki kemungkinan untuk mengembangkan komponen-komponen yang berkaitan dengan elektrifikasi. 

Vice Governor of Aichi Prefecture, Furumoto Shinichiro mendorong, perusahaan otomotif di Aichi untuk meningkatkan kerja samanya dengan Indonesia. Menurut dia, selama 45 tahun Aichi menjadi kota industri utama di Jepang. 

Saat ini, sudah ada 250 perusahaan asal Aichi yang ekspansi ke Indonesia. Menurut dia, perusahaan Aichi siap memperluas investasinya di Indonesia. “Kami harap bisa terus memperkuat kerja sama dengan Indonesia,” ujarnya. 

Sementara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam forum bisnis ini menjelaskan, Jepang dan Indonesia sudah menerapkan Local Currency Transaction (LCT). Sehingga transaksi sudah bisa langsung menggunakan rupiah dan yen. “Keutungannya tidak terpengaruh fluktuasi dolar AS,” tukasnya

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo