TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Korupsi SYL Merembet Ke Kader Banteng

Oleh: Farhan
Minggu, 12 November 2023 | 10:43 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kasus korupsi yang melibatkan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mulai menyeret pihak lain. Sudin, Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi PDIP masuk bidikan KPK. KPK bahkan sudah menggeledah rumah Sudin yang berlokasi di perumahan mewah Raffles Hills, Cibubur, Cimanggis, Depok, Jumat (10/11/2023).

Penyidik yang berseragam rompi KPK mulai mendatangi rumah Sudin sejak pukul 18.30 WIB. Penggeledahan baru selesai tengah malam.

Dari penggeledahan ini, penyidik membawa tiga buah koper dan satu kardus. Barang sitaan itu langsung dimasukkan ke dalam mobil Kijang Innova yang terparkir di depan rumah.

Jubir KPK Ali Fikri membenarkan soal penggeledahan tersebut. Kata dia, selama proses penggeledahan, ditemukan dan diamankan bukti antara lain berbagai dokumen, bukti elektronik, serta catatan keuangan.

“Penyitaan untuk menjadi barang bukti disertai analisis selanjutnya dilakukan untuk memenuhi kelengkapan berkas perkara penyidikan tersangka SYL dan kawan-kawan,” kata Ali, kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).

Penggeledahan ini dilakukan setelah KPK melayangkan surat pemanggilan pemeriksaan kepada Sudin pada Jumat (10/11). Ketua DPD PDIP Lampung itu rencananya akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian yang melibatkan SYL. Komisi IV DPR yang dipimpin Sudin, merupakan mitra kerja dari Kementerian Pertanian.

Namun, dalam pemanggilan perdana itu, Sudin tak hadir. KPK lantas menjadwalkan ulang pemanggilan Sudin pada Rabu (15/11) pekan depan.

Asep mengatakan, pihaknya sudah melakukan penggeledahan dan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi untuk menyusuri aliran uang dalam kasus ini. Termasuk, kata Asep, menyusuri ke Komisi IV DPR.

“Sudah ada perkara-perkara lain, ada pengadaan barang dan jasa, ada juga melakukan penggeledahan di Ditjen Hortikultura, sehingga dari penggeledahan itu kemudian dari tadi masalah temuan-temuan keterangan para tersangka dan saksi,” kata Asep.

Menurut Asep, penyidik KPK saat ini tengah berfokus mengusut aliran uang korupsi dari SYL. Dalam perkara ini, KPK menetapkan dua tersangka lain yaitu Sekretaris Jenderal nonaktif Kementan, Kasdi Subagyono (KS); dan Direktur Alat dan Mesin nonaktif Kementan, Muhammad Hatta (MH).

Sayangnya, hingga semalam, belum ada pernyataan resmi dari PDIP terkait penggeledahan yang dilakukan KPK di rumah Sudin. Sejumlah politisi PDIP yang dihubungi, belum mau merespons.

Di dunia maya, penggeledahan di rumah politisi PDIP menjadi sorotan warganet. Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap ikut mengomentari. Ia memposting berita terkait lalu menjelaskan penggeledehan biasanya dilakukan untuk menambah barang bukti.

Kata dia, berbagai benda yang disita dalam proses penggeledahan merupakan barang bukti yang nantinya oleh penyidik akan dibaca, dianalisis, dan telusuri catatan tersebut secara mendalam.

“Termasuk juga memanggil pihak terkait atau mencari kesesuaian dengan barang bukti lain,” kata mantan Wakil Ketua Wadah Pegawai KPK ini, di akun Twitternya, @Yudiharahap46.

Sementara itu akun @razieq97 menilai kasus ini tampaknya akan terus berlanjut. Ia penasaran adakah pihak lain yang ikut terseret dalam kasus ini.

“Semakin menarik,” cuitnya. “Semakin di bukalah jalannya. Siapa yang menjauh akan di gebuk,” timpal @rang_casper. “Duit nya mengalir ke mana-mana wkwkkwkwk,” samber @yulis595970893. “Anjay, perang baratayudha nih,” ledek @iqbalas37165711.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo