Survei Polmatrix
Elektabilitas Gerindra Tembus 17,8 Persen, Berpotensi Menang Pemilu Legislatif
JAKARTA - Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan Gerindra berhasil meraih elektabilitas 17,8 persen dan berhasil menyalip PDIP dengan selisih tipis.
Jika elektabilitas Gerindra terus meningkat, terkerek oleh melejitnya dukungan publik terhadap pasangan Prabowo-Gibran, bukan tidak mungkin Gerindra bakal menjadi pemenang Pemilu 2024.
“Gerindra unggul dan berpeluang memenangkan pemilu,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam press release di Jakarta pada Rabu (15/11/2023).
Menurut Dendik, kenaikan pesat sebelumnya diraih Gerindra pada Pemilu 2014, ketika Prabowo pertama kali berhadapan dengan Jokowi pada Pilpres. Dari hanya kisaran 4 persen atau papan bawah, Gerindra merangsek ke peringkat ketiga dengan suara lebih dari 10 persen.
Pada pemilu berikutnya Gerindra berhasil menggeser Golkar yang kerap menempati posisi runner-up, bahkan pernah menang pada Pemilu 2004.
“Tren kenaikan suara Gerindra bisa jadi akan tercapai pada Pemilu 2024,” tandas Dendik.
“Kemenangan Gerindra sekaligus juga bakal mengantarkan Prabowo sebagai presiden terpilih setelah dua kali kalah pada Pilpres 2014 dan 2019, dan sebagai cawapres berpasangan dengan Megawati pada 2009,” lanjut Dendik.
Tipologi Gerindra sebagai kendaraan politik tokoh untuk berlaga pada Pilpres mirip dengan apa yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memerintah dua periode dengan dukungan Demokrat.
“Peneliti asing Indonesianis menyebut fenomena ini sebagai gejala ‘Filipinisasi’ politik, dengan munculnya partai-partai presidensial dan menggeser partai-partai berbasis aliran ideologi warisan tahun 1955,” Dendik menjelaskan.
Demokrat yang telah melewati fase kejayaan dan kegagalan SBY meregenerasi kepemimpinan dengan mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono, kini harus puas bertahan pada peringkat kelima dengan elektabilitas 7,1 persen, di bawah Golkar (8,4 persen) dan PKB (7,8 persen).
Berikutnya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami peningkatan elektabilitas mencapai 6,5 persen.
“Tampilnya Kaesang Pangarep, salah satu putera Jokowi, sebagai ketua umum mengerek dukungan publik terhadap partai berbasiskan anak muda itu,” ujar Dendik.
Berikutnya ada PKS (4,2 persen), PAN (2,7 persen), Nasdem (2,3 persen), dan PPP (2,0 persen).
“Berada di kisaran ambang batas parlemen, partai-partai tersebut masih memiliki peluang lolos ke Senayan dengan memperhitungkan margin of error survei,” jelas Dendik.
Sisanya terancam tidak lolos, yaitu Perindo (1,6 persen), Gelora (1,2 persen), dan PBB (1,0 persen). Lalu ada Ummat (0,5 persen), Hanura (0,2 persen), dan Garuda (0,1 persen), sedangkan PKN dan Buruh nihil dukungan, dan sisanya 19,2 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 1-7 November 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Nasional | 13 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 12 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu