Bahas Gencatan Senjata Di Gaza
Para Menlu Negara Arab Kompak Terbang Ke China
CHINA - China menjadi negara pertama yang akan dikunjungi delegasi negara-negara Arab dan Muslim, dalam kampanye mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza. Bukan Amerika Serikat (AS).
Meski belum selama AS berhubungan dengan negara-negara Arab, gebrakan China di Timur Tengah telah diperhitungkan. Mengingat keberhasilan Beijing mendamaikan Saudi dengan Iran awal tahun ini.
Para menteri dari negara Muslim dan Arab pun akan berkunjung ke China, Senin (20/11/2023). Mereka akan membahas upaya mengakhiri perang Hamas-Israel.
Para menteri tersebut juga akan menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam-Arab di Riyadh, Arab Saudi, pekan lalu, ke pejabat China.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, tur ini akan menjadi langkah pertama pelaksanaan keputusan yang dicapai dalam KTT. Dalam pertemuan itu, para Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, Indonesia, Nigeria, dan Palestina ditugaskan segera memulai kampanye internasional untuk menghentikan serangan ke Gaza. Langkah itu atas nama seluruh negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab.
Perhentian pertama adalah China, kemudian kita akan pindah ke ibu kota lain untuk menyampaikan pesan yang jelas, bahwa gencatan senjata harus segera diumumkan dan memberi kesempatan bantuan masuk. Kita harus berupaya mengakhiri krisis ini dan perang di Gaza sesegera mungkin,” kata Pangeran Faisal, di sela acara Dialog Manama 2023, Bahrain, Sabtu (18/11/2023).
Di sela acara Dialog Manama 2023 yang digelar di Bahrain, Pangeran Faisal sudah bertemu Perwakilan Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell. Dalam pertemuan itu, dia menegaskan penolakan Saudi terhadap eskalasi militer yang berlangsung dan pendudukan Israel terhadap warga sipil di Palestina.
Sementara dilansir Arab News, kemarin, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, juga bertemu Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron di Abu Dhabi pada Senin (20/11/2023). Keduanya akan membahas upaya internasional yang bisa dilakukan, untuk mengurangi kekerasan di Jalur Gaza serta memastikan perlindungan bagi masyarakat sipil dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah yang saat ini masih diblokade pasukan Israel.
Sheikh Abdullah juga bicara tentang pentingnya peran komunitas internasional dalam mengakhiri ekstremisme dan kekerasan di wilayah tersebut. Selain membahas soal konflik di Palestina, keduanya membahas kerja sama ekonomi, perdagangan, serta hubungan mendalam antar kedua negara di berbagai sektor.
Sebelumnya, KTT di Riyadh juga sepakat mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICJ) menyelidiki kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel di Palestina.
Pertemuan gabungan di Riyadh merupakan inisiatif Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), untuk mempertegas pesan agar Israel dan Amerika Serikat (AS) segera mengakhiri permusuhan di Gaza. MBS mengecam dan dengan tegas menolak serangan biadab yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu