Soal Palestina, Jokowi Akui Tak Ditanggapi Biden
JAKARTA - Presiden Jokowi blak-blakan soal pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden yang membahas Palestina, pekan lalu. Jokowi mengakui, Biden tak tanggapi usulannya untuk menekan Israel menghentikan serangan ke Gaza. Meski Begitu, Jokowi menegaskan, Indonesia akan terus dukung Palestina merdeka.
Hal tersebut dikatakan Jokowi kepada wartawan usai melepas bantuan kemanusian tahap dua untuk Palestina. Pengiriman banguan dilakukan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Jokowi tiba sekitar pukul 08.30 WIB. Jokowi tampil dengan setelan khasnya; kemeja putih lengan panjang yang digulung dan celana panjang hitam. Jokowi memimpin langsung pengiriman bantuan untuk Palestina yang mencapai 21 ton.
Sebelum diterbangkan, Jokowi sempat memastikan seberapa kuat pengepakan bantuan hingga sampai ke Palestina. Dia juga melihat-lihat sejumlah paket bantuan yang telah dibungkus rapi sebelum diterbangkan dengan pesawat kargo BBN Airlines ke Bandara El Arish. Mayoritas bantuan terdiri dari alat medis hingga obat-obatan.
"Bantuan bersumber dari anggaran Pemerintah sebesar Rp 31,9 miliar dan juga dari perusahaan, dari masyarakat," kata Jokowi.
Hadir mendampingi Jokowi dalam pelepasan bantuan kemanusiaan ini antara lain, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Yudo Margono, dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Usai melepas bantuan, Jokowi pun menggelar jumpa pers. Nah, pada kesempatan ini Jokowi bicara soal hasil pertemuan dirinya dengan Biden.
"Saya menyampaikan secara langsung pentingnya kekejaman di Gaza dihentikan, yang kedua gencatan senjata segera dilakukan dan yang ketiga perang segera disetop," ucap dia.
Pada kesempatan itu, kata dia, pihaknya juga meminta kepada Biden untuk mempermudah akses negara-negara dunia dalam mengirim bantuan untuk Palestina. "Di Gedung Putih itu yang saya sampaikan, di APEC juga itu saya sampaikan secara tegas," cetus mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Namun, sayangnya desakannya itu tidak ditanggapi Biden. "Tidak menanggapi," sebut Jokowi.
Kendati demikian, dia masih berpikir baik kepada Biden. Menurut dia, Biden mungkin masih menampung aspirasinya itu. Dia yakin aspirasinya itu dicatat. "Artinya, mungkin masih ditampung jadi pemikiran, saya kira dari apa yang kami sampaikan pasti dapat, saya pastikan dicatat, menjadi catatan," nilai Jokowi.
Menyoal usulan two state solution (solusi dua negara), Jokowi enggan bicara banyak. Dia menekankan, hal itu juga yang ditekankan dalam pertemuan APEC. "Itu juga yang saya sampaikan kemarin di Gedung Putih maupun di APEC," imbuh dia.
Pada kesempatan itu, Jokowi memastikan, Indonesia akan terus memberikan dukungan untuk Palestina. Caranya dengan mengutus Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi untuk menggalang dukungan agar kekerasan di Gaza dihentikan.
"Sebagai salah satu utusan khusus Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Menlu sedang berada di beberapa negara untuk menggalang dukungan agar kekejaman di Gaza segera dihentikan, mungkin gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan bisa masuk dengan baik," tutur Jokowi.
Untuk diketahui, sebelumnya, Jokowi dan Biden bertemu di Gedung Putih, Washington DC, Senin (13/11/2023). Jokowi tiba di Gedung Putih pada Senin sekitar pukul 16.20 waktu setempat. Jokowi disambut oleh pasukan kehormatan yang membawa bendera dari 50 negara bagian. Biden langsung merangkul Jokowi, dan menawari minuman.
Menlu Terbang Ke Moskow
Menlu Retno mengatakan, dirinya bersama perwakilan Liga Arab dan negara mayoritas Muslim lain akan bertolak ke Ibu Kota Rusia, Moskow, untuk membahas agresi Israel-Palestina. Rencana kunjungan ke Negeri Beruang Merah itu bertujuan menggalang dukungan agar gencatan senjata bisa segera dilakukan.
"Besok (hari ini) para Menlu OKI akan melanjutkan penggalangan dukungan ke Moskow," kata Retno saat konferensi pers virtual pada Senin (20/11/2023).
Lawatan itu juga berlangsung usai Retno dan sejumlah Menlu anggota OKI melakukan pertemuan di Beijing, China pada hari ini.
Retno bersama Menlu dari Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina, dan Sekretaris Jenderal OKI mencari dukungan negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) agar gencatan senjata bisa diterapkan. Pada November ini, China memegang presidensi DK PBB.
Kunjungan sejumlah Menlu OKI itu merupakan tindak lanjut dari paragraf 11 Resolusi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI-Liga Arab di Riyadh pada 11 November. Salah satu poin resolusi itu mengamanatkan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Palestina, Yordania, Mesir Qatar, Turki, Indonesia, Nigeria dan negara-negara lain yang tertarik untuk memulai tindakan internasional.
Sementara, Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Prof Hikmahanto Juwana memuji, keberanian Jokowi yang meminta langsung kepada Biden untuk menekan Israel menghentikan serangan ke Gaza. “Sesuatu yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Hikmahanto juga mengungkapkan cara penyampaian Jokowi kepada Biden sangat baik, dan tidak emosional. Menurutnya pertemuan itu juga dikatakan berhasil karena beberapa hari setelahnya AS tidak melakukan veto dalam jeda kemanusian di Dewan Keamanan PBB.
Ia juga memuji tindakan Jokowi yang konkret dalam menghentikan eskalasi di Gaza.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu