TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Perputaran Uang Selama Nataru Diproyeksi Tembus Rp 80,2 T

Laporan: AY
Rabu, 13 Desember 2023 | 09:57 WIB
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang. (Foto: Ist)

JAKARTA - Perputaran uang selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan mencapai Rp 80,2 triliun. Potensi perputaran uang itu bisa mengerek pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2023 mencapai 5 persen.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, pun­cak liburan arus mudik Nataru diprediksi terjadi pada 22-23 Desember 2023, dan puncak arus balik diprediksi pada 26-27 Desember 2023.

Sedangkan puncak arus mudik libur Tahun Baru diprediksi akan terjadi pada 29-30 Desember 2023 dan puncak arus balik pada 1-2 Januari 2024.

Menurut Sarman, berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah orang yang akan melakukan liburan Nataru diperkirakan 107 juta orang atau setara dengan 26.750.000 keluarga.

“Jika kita asumsikan seperti pada mudik Idul Fitri 2023, yang membawa uang rata-rata Rp 3 juta per keluarga, maka potensi perputaran uang selama libur Nataru diperkirakan mencapai Rp 80,250 triliun,” kata Sarman, di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Menurutnya, dengan per­putaran uang tersebut, sangat strategis memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pereko­nomian daerah dan nasional. Khususnya pertumbuhan ekono­mi triwulan IV yang ditargetkan mencapai 5 persen lebih.

Berbagai sektor yang yang akan menikmati “kue” perpu­taran uang selama libur Nataru adalah pariwisata beserta tu­runannya, hotel, motel, villa, apartemen, restoran, cafe, pusat perbelanjaan/mall, pusat hiburan dan wisata, kuliner khas daer­ah, pusat oleh-oleh dan aneka produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk warung dan minimarket.

Selain itu, sektor transpor­tasi seperti penerbangan, grab, rental/travel, bus dan kereta api. Begitu juga sektor logistik dan jasa pengiriman.

Khususnya masyarakat yang merayakan Natal di kampung halaman atau bersama keluarga, kata Sarman, biasanya ada tra­disi tahunan membeli baju baru, aneka pernak pernik aksesoris Natal dan belanja kebutuhan makanan dan minuman selama merayakan Natal.

Artinya, animo masyarakat yang akan melakukan liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang mencapai 107 juta orang itu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan daya beli masyarakat/konsumsi rumah tangga,” jelas Sarman.

Dalam pandangannya, su­paya perputaran uang selama libur Nataru lebih maksimal, masyarakat tidak ragu dan berpikir banyak membelan­jakan uangnya, maka kemen­terian terkait dan Pemerin­tah Daerah (Pemda) perlu melakukan pengawasan. Agar para pengusaha dan pengelola tidak menaikkan tarif dan harga seenaknya.

Kalau perlu, kata dia, dibuat­kan surat imbauan atau aturan batas atas seperti harga hotel, motel, cafe, restoran, transpor­tasi udara, kreta api, rental, pusat wisata dan warung makanan/ minuman agar tidak menaik­kan harga. Sebab, hal itu bisa mengurangi niat masyarakat membelanjakan uangnya.

Kadin Indonesia juga mengim­bau kepada warga yang melaku­kan perjalanan libur Nataru tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, mengingat muncul­nya virus Covid-19 varian baru EG.5 atau Eris di Singapura dan Indonesia.

“Semoga liburan Natal 2023 dan Tahun Baru berjalan lancar, aman, nyaman dan meriah,” harapnya.

Sebelumnya, Menteri Pari­wisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Sala­huddin Uno mengatakan, momen libur Nataru harus dimanfaatkan dengan maksimal.

“Ada 107 juta pergerakan saat libur Natal dan Tahun Baru ini, naik 44 persen dibanding tahun lalu. Momen itu harus kita manfaatkan dengan baik,” ujar Sandiaga di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Sandiaga menyampaikan, Kementerian Pariwisata telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut libur Nataru. Mulai dari prosedur pengecekan, operasional serta sarana dan prasarana di tempat wisata.

Selain itu, Pemerintah juga telah mengeluarkan surat edaran yang berisi tentang antisipasi perubahan cuaca serta pedoman pariwisata yang menerapkan kebersihan, kese­hatan, keamanan dan berkelan­jutan kepada seluruh pemangku kepentingan dan pengelola destinasi wisata.

Surat edaran tersebut diharap­kan mampu memastikan bahwa liburan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan aman, nyaman dan menyenangkan di tempat wisata.  

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo