TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Jadwal imsak
Dewan Pers
Kick Off Uji Klinis Fase 3

Erick: Vaksin Covid BUMN Siap Diproduksi Massal, Bahannya Dijamin Halal

Reporter: AY
Editor: admin
Jumat, 10 Juni 2022 | 09:55 WIB
Menteri BUMN saat meninjau uji klinis fase 3 di Semarang. Foto : Istimewa
Menteri BUMN saat meninjau uji klinis fase 3 di Semarang. Foto : Istimewa

SEMARANG - Vaksin Covid-19 BUMN yang diproduksi PT Bio Farma (Persero), kini telah memasuki fase akhir.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, vaksin Covid BUMN menjalani uji klinis tahap tiga, setelah lolos uji klinis fase 2, dengan hasil yang lebih baik dari Sinopharm. 

"Hari ini, sudah mulai masuk uji klinis fase tiga. Selanjutnya, akan kita dorong untuk booster, kita dorong juga untuk teknologi lain, apakah itu mRNA atau viral vector," ungkap Erick, saat menghadiri kick off uji klinis vaksin Covid-19 tahap III di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/6).
Erick menjelaskan, pada tahap uji klinis fase tiga, Bio Farma sudah punya kapasitas produksi hingga 250 juta dosis per tahun. Sehingga, jika lolos uji klinis, Bio Farma siap memproduksi massal vaksin BUMN, dan didistribusikan secara merata ke seluruh Indonesia.
"Ke depannya, Bio Farma berpotensi memproduksi hingga 500 juta dosis," ujar Erick.

Bila kebutuhan vaksin dalam negeri sudah terpenuhi, bukan tak mungkin Indonesia akan mengekspor vaksin kepada negara lain yang membutuhkan. Mengingat ketersediaan vaksin masih jadi kendala di beberapa negara di dunia.
Hingga saat ini, rasio vaksin di lebih dari 30 negara, masih kurang dari sepuluh persen.

"Produksi vaksin BUMN tak hanya memperkuat ketahanan kesehatan nasional, tetapi juga membangun kekuatan diplomasi luar negeri dan peningkatan ekspor," tutur Erick. 
Karena itu, Erick berharap, uji klinis fase 3 berjalan lancar, dan bisa segera memperoleh izin darurat atau emergency of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Setelahnya, akan diupayakan untuk mendapat izin darurat atau emergency of listing dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 
Erick menyampaikan terima kasih atas dukungan BPOM, Kementerian Kesehatan, Universitas Diponegoro, dan akademisi dalam pengembangan vaksin BUMN.
Melalui kolaborasi antar kementerian, lembaga, serta dukungan dari akademisi, Erick optimis Indonesia bisa memproduksi vaksin Covid-19 secara massal.

"Kita tidak ingin Indonesia fakir dalam sains dan teknologi kesehatan modern. Perang melawan pandemi, memberikan kita banyak pelajaran berharga. Yang paling utama, jangan sampai nasib ketahanan kesehatan kita bergantung pada bangsa lain," lanjut Mantan Presiden Inter Milan
Sebagai bangsa yang besar, Erick menegaskan, Indonesia harus memiliki kedaulatan dalam sektor kesehatan.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan rakyat tidak akan tercapai, jika tidak disertai dengan ketahanan kesehatan.
Pemerintah hadir dalam menyiapkan basis, agar manfaat pengembangan bioteknologi dapat dirasakan secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Hari ini menjadi momentum bersejarah. Perlahan tapi pasti, Indonesia siap mengurangi ketergantungan atas produk farmasi dan bioteknologi pada bangsa lain. Inilah wujud negara hadir dalam memberikan akses yang merata untuk ketahanan kesehatan," beber Erick.

Krisis pengadaan vaksin di awal pandemi, memaksa Indonesia merefleksi Okembali kekuatan di sektor kesehatan dan bioteknologi. Hal ini merupakan isu multidimensi yang juga berpengaruh pada ketahanan nasional.
Untuk itu, kata Erick, BUMN sangat serius membangun basis bioteknologi yang mutakhir. Demi menunjang sistem kesehatan nasional, dan mencegah kembali terjadinya pandemi.
"Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine untuk pengembangan seed dan proses skala kecil. Sisanya, Bio Farma melakukan hampir seluruh proses pengembangan dari hulu ke hilir. Mulai dari formulasi hingga uji klinis," terang Erick. 

Dia berharap, kolaborasi yang selama ini terjalin, dapat terus berjalan guna menekan tingkat ketergantungan akan impor bahan baku obat (BBO).
Erick mendorong BUMN farmasi, untuk terus berinovasi dengan menyediakan herbal sebagai alternatif dan pelayanan medis yang berkualitas.
"Kita tidak mungkin membiarkan bangsa kita terus menerus berobat di luar negeri. Bio Farma harus meningkatkan fasilitas. Tak hanya untuk kebutuhan vaksin, tetapi juga berupaya meningkatkan fasilitas lain. Mumpung sekarang pandemi sedang menurun. Jangan sampai, kita kocar-kacir seperti saat awal menghadapi pandemi," beber Erick.
Erick juga mengajak masyarakat memberikan kepercayaan pada BPOM, Bio Farma, dan Kementerian Kesehatan dengan melakukan vaksinasi,  jika sudah lolos uji klinis.
"Insya Allah, bahan yang digunakan halal dan baik. BPOM dan Bio Farma juga memiliki rekam jejak yang sangat baik. Proses pengembangan vaksin ini juga dikerjakan oleh anak bangsa yang berpengalaman," tandas Erick.
Kick off uji klinis fase 3 ini turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BPOM Penny K. Lukito, Dirut PT Bio Farma Honesti Basyir, dan Rektor Undip Yos Johan Utama. 

(HES'/AY/rm.id)

Komentar:
Perpus
Purpus
Perpus
Perpus
Perpus
Pwrpus
Perpus
Perpus
ePaper Edisi 19 Maret 2025
Berita Populer
02
Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan Jadi PSN

Pos Banten | 1 hari yang lalu

04
Marc Marquez Makin Perkasa

Olahraga | 1 hari yang lalu

05
Tarif Mudik Lebaran Tak Ada Kenaikan

Pos Banten | 2 hari yang lalu

06
Anggaran THR ASN Disiapkan Rp 61 Miliar

Pos Banten | 12 jam yang lalu

07
Liga NBA, Lakers Menang Atas Spurs 125-109

Olahraga | 15 jam yang lalu

08
Bupati Dewi Sentil ASN

Pos Banten | 1 hari yang lalu

10
Polisi: Laporkan Oknum Ormas Maksa Minta THR

TangselCity | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit