Kegiatan Kampanye Akbar Capres

JAKARTA - Dua Capres memanfaatkan hari ke-4 kampanye akbar untuk terus mencari dukungan. Capres 01 Anies Baswedan menggowes becak usai bertemu dengan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo bermain keris saat berkunjung ke Pesantren di Kendal, Jawa Tengah. Sementara Capres 02 Prabowo Subianto sibuk menangkis isu dirinya sedang sakit. 
Setelah Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, giliran Anies Baswedan yang berkunjung ke Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Rabu (24/1/2024). Pertemuan Anies dengan Sultan berlangsung di Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
Usai bertemu Sultan, Anies yang mengenakan batik lengan panjang corak kuning pulang mengenakan becak. Anies meminta diajak berkeliling di jalan Malioboro. Namun di pertengahan jalan, Anies berinisiatif untuk bertukar posisi. Anies yang genjot, sedangkan tukang becaknya sebagai penumpang.  "Calon Presiden," kata tukang becak yang duduk di kursi penumpang. 
Insting Anies ini berhasil. Dia pun dikerubungi warga yang meminta foto dengannya. "Menikmati ajalah," ungkap Anies menjawab pertanyaan bagaimana perasannya kala mengayuh becak di pusat Kota Jogja.
Di sepanjang jalan, Anies terlihat berbincang dengan tukang becak. Masyarakat yang melihat pemandangan ini kemudian mengerubunginya dan bersalaman serta meminta foto bersama. Anies pun meladeninya dengan senang hati. 

"Kita harus sama-sama merasakan, rakyat yang hari ini dalam posisi lemah harus sama-sama diangkat ke atas, kita dorong maju ke depan," jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. 

Sementara, Prabowo memilih tidak kampanye. Capres 02 itu menemani Presiden Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan untuk menyerahkan secara simbolis pesawat C-130J-30 Super Hercules, yang dipesan Kementerian Pertahanan kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. 
Dalam kesempatan ini, perhatian awak media tertuju dengan kehadiran Prabowo. Sebab, pada acara deklarasi dukungan dari Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat untuk Capres-Cawapres 02 yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Selasa (23/1/2024), Prabowo absen. Menteri Pertahanan itu dikabarkan sakit. 

Sakit apa? Hoaks, hoaks," tandas Prabowo seraya memeragakan pose silat dengan kaki memasang kuda-kuda dan tangan ke depan.
Prabowo justru menanyakan kembali kepada wartawan siapa yang mengabarkan dirinya sakit. "Yang ngabarin siapa?" tanya purnawirawan Letnan Jenderal TNI AD itu. 

Jokowi yang berada di sebelah Prabowo lantas tersenyum begitu melihat anak buahnya di kabinet sedang mengeluarkan juru silat. "Sehat walafiat kok," sambung Jokowi. 
Sementara itu, Ganjar Pranowo masih mengisi kegiatan kampanye di wilayah Jawa Tengah. Kemarin, Ganjar berkunjung ke Pesantren dan Rumah Kebudayaan Wongsorogo di Desa Sidorejo, Kendal, Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini, Ganjar turut melihat-lihat koleksi keris yang terdapat di rumah budaya. 

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga sempat membuka keris dari tamengnya. Pengasuh Pesantren dan Rumah Kebudayaan Wongsorogo, Gus Paox Iben Mudhaffar pun tersenyum ketika melihat Ganjar membuka keris koleksinya. 
Ganjar mengapresiasi Gus Paox Iben yang memiliki semangat menyebarkan ilmu keagamaan berjalan beriringan dengan masyarakat dan kebudayaan.
"Nyantrinya tidak hanya ngaji Al-Quran, tafsir, kitab tapi juga belajar kebudayaan, kesenian. Jadi istilahnya jiwa raganya belajar di sini, maka ini model pondok pesantren yang lengkap dengan tradisi ke-Indonesiaan yang ada," ungkap Ganjar. 

Menurut Ganjar, yang dilakukan Gus Paox lewat pesantren dan rumah budaya Wongsorogo adalah upaya konkret untuk melakukan pertahanan budaya Indonesia. Karenanya, Ganjar mendorong lebih banyak tempat serupa di seluruh daerah se-Indonesia agar pertahanan budaya semakin kuat. 
Ganjar juga berjanji siap memfasilitasi jika terpilih menjadi Presiden 2024-2029. Entah lewat program dan kebijakan maupun regulasi baru jika diperlukan. "Rasa-rasanya ini yang kemarin banyak budayawan, seniman tanyakan ke saya kenapa kita tidak bicara pertahanan budaya, strategi kebudayaan yang hari ini banyak dipertanyakan seniman dan budayawan," pungkas Ganjar.