Guna Mengurangi Kesalahan Entry Data Serta Rekapitulasi Suara, KPU Promosikan Sirekap
JAKARTA - Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) diklaim semakin canggih dan mutakhir. Alat bantu yang digunakan untuk merekap hasil suara pada Pemilu 2024 ini bisa beroperasi dengan berbagai kondisi. Termasuk di area yang tak tersentuh internet.
“Sirekap ini dapat bekerja dalam dua kondisi; ada jaringan internet dan tidak ada jaringan internet atau blank spot,” ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bidang Teknis Penyelenggaraan Pemilu Idham Holik dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024).
Bahkan, Idham menjamin Sirekap yang dikembangkan dan digunakan untuk penghitungan suara Pemilu 2024 lebih mutakhir dibandingkan Pemilu 2019. Kata dia, Sirekap mulai digunakan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
“(Nanti) Filenya dikirim dalam format pdf. Hasil penulisan berita acara tersebut akan dibagikan lewat teknologi bluetooth,” kata mantan Komisioner KPU Kabupaten Bekasi ini.
Komisioner KPU Bidang Data dan Informasi Betty Epsilon Idroos menambahkan, pengembangan dan penggunaan Sirekap dalam Pemilu 2024 menjadi upaya KPU dalam mewujudkan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemilu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
Menurut Betty, Sirekap Mobile dan Sirekap Web dikembangkan sebagai alat bantu untuk menjaga kemurnian hasil perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Caranya, dengan merekam data otentik dokumen C, hasil di TPS.
“Ini meminimalisir kesalahan entry data, mempermudah proses rekapitulasi di kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional, dan menyajikan informasi hasil penghitungan suara di TPS kepada publik dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar Betty dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024).
Betty mengatakan, persiapan hari pencoblosan kian dekat. Kata dia, persiapan operasional dan non-operasional, dari sisi tahapan dan non-tahapan, akan dipersiapkan secara detail.
“Apa saja, kapan, bagaimana, seperti apa persiapannya, itu tentu sudah dikalkulasi,” ujar mantan Komisioner KPU DKI Jakarta ini.
Lebih lanjut, kata Betty, karena melibatkan banyak manusia yang harus diatur, maka KPU berupaya mempersiapkan pemilu dengan matang. Terbaru, KPU menyiapkan logistik dan juga penyelenggara ad hoc di tingkat TPS, yakni Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Dari KPPS inilah nantinya pemilih yang datang ke TPS akan mendapatkan pelayanan memilih,” ucap Betty
Selain itu, Betty juga menyinggung kondisi cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini. Dia mengatakan, kondisi cuaca belum berpengaruh pada proses persiapan pemilu. Dari beberapa kunjungan langsung ke sejumlah wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), proses penyiapan logistik masih berjalan sebagaimana mestinya dan tidak ada gangguan yang berarti.
KPU juga telah memitigasi dan mengantisipasi terkait distribusi logistik pemilu ke wilayah 3T. Kami mengimbau ketika mereka tahu kondisinya seperti apa mereka harus koordinasi dengan siapa, mereka gunakan transportasi apa,” imbuhnya.
Terkait tugas pasca pencoblosan, Betty mengatakan, KPU akan melaksanakan rekapitulasi suara secara berjenjang yang hasilnya akan diumumkan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara.
“Kalau tidak puas ada ranah gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK), apapun hasilnya itu nanti yang diputuskan oleh KPU,” katanya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Lifestyle | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
Pos Tangerang | 19 jam yang lalu
Pos Tangerang | 18 jam yang lalu