TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Alami Peningkatan, Dinkes Tangsel Catat 201 Kasus DBD  Terjadi di Awal Tahun

Laporan: Rachman Deniansyah
Kamis, 29 Februari 2024 | 14:40 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

CIPUTAT, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat terjadinya kenaikan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2024 ini. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar saat dijumpai wartawan, Kamis (29/2/2024). 

"Dari 1 Januari sampai dengan 27 Februari 2024 berjumlah 201 kasus (DBD-red), namun tidak ada kasus kematian," ungkap Allin. 

Jumlah tersebut, kata Allin, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada periode waktu yang sama di awal tahun lalu. 

"Data bulan Januari sampai dengan Februari 2023 berjumlah 86 kasus. Dengan total jumlah kasus DBD tahun 2023 berjumlah 420 kasus serta tidak ada kematian. Dari data perbandingan kasus DBD tahun 2024 mengalami peningkatan kasus dibandingkan tahun 2023 di bulan yang sama," papar Allin. 

Sementara itu, lanjut Allin, kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Serpong dengan total sebanyak 40 orang yang terjangkit penyakit yang ditularkan oleh  disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus tersebut. 

"Kemudian Kecamatan Pamulang 36 kasus, Kecamatan Serpong Utara 29 kasus, Kecamatan Pondok Aren 27 kasus, Kecamatan Ciputat Timur 24 kasus, Kecamatan Setu 23 kasus, dan Kecamatan Ciputat 22 kasus," lanjut Allin. 

Ia menerangkan, gejala DBD sapat ditandai dengan fase demam mendadak tinggi dan disertai dengan berbagai gejala yang muncul. Gejala tersebut terjadi pada hari pertama hingga ketiga. 

"Lalu hari 4-5 merupakan fase kritis ditandai dengan demam turun, kemudian hari 6-7 fase penyembuhan demam kembali tinggi sebagai reaksi dari kesembuhan. Apabila mengalami gejala tersebut segera periksakan segera ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat," jelas Allin. 

Namun, kata Allin, jika mengalami gejala syok harus segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan mendapatkan penanganan. 

"Yang ditandai dengan kaki, tangan dingin kulit lembab, dan tampak gelisah," imbuhnya. 

Atas kondisi tersebut, Allin mengimbau agar masyarakat menggalakkan kembali upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 M plus.

Pasalnya, kata Allin, DBD ini merupakan penyakit endemis di Kota Tangsel. Maka perlu kewaspadaan masyarakat untuk menghindarinya. 

"Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengajak seluruh Masyarakat untuk antisipasi atau mengendalikan DBD dengan melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3 M plus di antaranya menguras, menutup dan mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk dan partisipasi masyarakat dalam Gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J) di rumahnya masing-masing minimal 1 minggu sekali," tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo