TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pilkada Serentak 2024

Akankah Kaesang Ikut Ramaikan Bursa Calon Wali Kota Solo?

Laporan: AY
Minggu, 10 Maret 2024 | 09:35 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SOLO - Banyak tokoh bakal bertarung di pemilihan Wali Kota Solo dalam Pilkada serentak, November 2024. Termasuk juga orang-orang yang memiliki trah atau garis keturunan orang-orang hebat.
Sejumlah tokoh dan orang-orang bertrah hebat muncul di bursa calon wali kota Solo versi Solo Raya Populi, yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, Bhre Tjakrahutomo, Ketua DPRD Kota Solo Budi Prasetyo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Budi Murtono, Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kota Solo Masuri dan Yashinta Sekarwangi putri anggota DPR Arya Bima.
Kemudian, Kaesang Pangarep putra Presiden Jokowi, Sekar Tandjung putri politikus senior Golkar Akbar Tandjung, Rheo Fernandez putra eks Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Ketua Bappilu PDIP Kota Solo Her Suprabu, Rektor Universitas Surakarta (Unsa) Astrid Widjayanti, serta anggota Fraksi PKS DPRD Kota Solo Sugeng Riyanto.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo menolak Kaesang Pangarep masuk bursa atau dicalonkan menjadi Wali Kota Solo.
Plt Ketua DPD PSI Solo Sonny mengatakan, Kaesang masih punya tugas yang lebih besar, sehingga DPD PSI Solo tidak akan mendorong Kaesang maju di Pilkada Solo.

“Saya pikir kalau Mas Kaesang masuk ke bursa wali kota, beliau ketua umum. Mungkin itu ada yang memasukkan. Masa Ketum masuk ke wali kota? Kalau pendapat saya nggak mungkin,” kata Sonny, Sabtu (9/3/2024).
Sonny mengatakan, salah satu tugas besar Kaesang adalah membesarkan PSI secara nasional.“Kalau wali kota Solo be­lum menurut saya,” ujar Sonny.

Dia mengaku, salah satu alasannya menolak Kaesang dicalonkan jadi wali kota karenagengsi.
“(Gengsi?) Mungkin salah satunya itu. Masa Ketum ngurusin ko­ta, skala nasional agar partai PSI bisa besar lagi,” tegas Sonny.

Selain itu, Sonny khawatir bila Kaesang maju jadi wali kota Solo justru tidak bisa fokus sebagai kepala daerah. “Beliau ba­ru bergabung juga kan, sehingga masih punya tugas dan tang­gung jawab membesarkan partai juga,” kata Sonny.

Ditanya soal Pilkada Solo 2024, Sonny mengaku, pihaknya belum menentukan calon. Dia baru akan bertemu dengan par­tai setelah pengumuman resmi dari KPU.
“Belum ada pertemuan (soal Pilkada Solo), tapi kita memang habis tanggal 20 Maret ada per­temuan setelah KPU kita bahas lagi,” pungkasnya.

Sebelumnya, nama putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, masuk dalam bursa calon Wali Kota Solo di Pilkada 2024 dalam riset yang dilakukan Solo Raya Populi.
Direktur Solo Raya Polling Suwardi mengatakan, nama Kaesang disebut oleh salah satu tokoh atau stakeholder dari19 narasumber. Kaesang dinilai mempunyai karakter kepemimpi­nan karena memiliki jejaring kuat di Pemerintahan Pusat.

Hanya saja, Suwardi enggan mengatakan siapa tokoh yang menyebut nama Kaesang. Dia mengatakan, dari tokoh yang dijadikan koresponden itu ada yang dekat dengan salah satu nama yang masuk dalam bursa.

Selain Kaesang, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X Bhre Tjakrahutomo juga masuk bursa calon wali kota Solo versi Solo Raya Populi.
Solo Raya Polling juga men­emukan setidaknya 12 tokoh lain berpeluang menggantikan Gibran. Di antaranya, Ketua DPRD Kota Solo Budi Prasetyo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Budi Murtono, Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kota Solo Masuri, dan Yashinta Sekarwangi selaku putri anggota DPR Arya Bima.
Kemudian, Sekar Tandjung pu­tri politikus senior Golkar Akbar Tandjung, Rheo Fernandez putra eksWali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Ketua Bappilu PDIP Kota Solo Her Suprabu, Rektor Universitas Surakarta (Unsa) Astrid Widjayanti, serta anggota Fraksi PKS DPRD Kota Solo Sugeng Riyanto.
Suwardi menyampaikan, daftar nama tersebut muncul dari dialog dengan sejumlah tokoh lintas bidang di Kota Solo. Adapun me­tode wawancara yang digunakan adalah Metode Delfhi.
“Metode Delfhi digunakan untuk memahami gagasan dari para tokoh (stakeholder). Jadi, karakteristik dari respondennya adalah tokoh di lintas bidang, sehingga muncul sejumlah nama tersebut,” kata Suwardi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo