TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kerja Keras Jaga Ekonomi Rakyat

Oleh: Kiki Iswara Darmayana
Sabtu, 27 April 2024 | 10:01 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SERPONG - Upaya Bank Indonesia (BI) menstabilkan nilai tukar rupiah, dengan menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate mesti diimbangi dengan langkah konkret mengerahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk program stimulus dan perlindungan sosial.
Kenaikan BI Rate di satu sisi sangat penting untuk menjaga stabili­tas nilai tukar rupiah, tapi di sisi lain bisa memunculkan tekanan ekonomi terhadap sektor riil dan daya beli masyarakat.
Sekarang ini, Indonesia sedang menghadapi kerasnya guncangan ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina dan memanasnya konflik Iran-Israel. Kita akan berhasil melewati masa sulit ini, apabila orang-orang yang menangani sektor mon­eter, fiskal dan sektor riil kompak.
Pasca panetapan Capres dan Cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 24 April 2024 lalu, para poli­tisi yang terlibat dalam Pilpres sudah saatnya menurunkan tensi, untuk kemudian bersatu kembali.

Pihak legislatif dan para petinggi negeri ini yang menangani sektor moneter, fiskal dan sektor riil mesti bersatu mencari cara yang jitu dalam menghadapi terpuruknya ekonomi global.

Resesi yang dialami Jepang dan Inggris, memburuknya ekonomi Prancis dan Swedia membuat was-was negara-negara di Asia Tenggara. Ta­hun lalu, produksi pangan, khususnya beras, turun signifikan akibat kema­rau panjang dan El Nino. Akibatnya harga beras di pasar tradisional naik.

Supaya orang miskin tetap punya beras, pemerintah perlu memberikan bantuan langsung tunai (BLT) dan bansos beras. Dengan BLT, eko­nomi rakyat kelas bawah akan terus berputar.
Oleh karena itu, ke depan ini, BLT dan bansos beras perlu diberikan lagi. Sebab, kalau tidak ada BLT, orang miskin tak akan mampu membeli beras.

Sedangkan untuk usaha kecil dan mikro, kita berharap, pemerintah memberikan stimulus agar mereka bisa cepat bangkit kembali.
Stimulus dalam bentuk pinjaman lunak sangat diharapkan oleh para pengusaha kecil. Untuk itu, kita berharap, bantuan modal bisa diberikan lebih cepat.

Kalau ekonomi rakyat bisa ber­gairah lagi dan tumbuh di atas 5 persen, ekonomi nasional akan lebih tahan banting. Sebaliknya, kalau ekonomi rakyat lesu, negeri ini tak akan mampu menghadapi krisis ekonomi global.
Jadi sekali lagi, para politisi dan petinggi negara yang menangani sektor moneter, fiskal dan sektor riil harus kompak menghadapi tekanan resesi ekonomi global.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo