Lurah se-Kabupaten Gianyar Studi Tiru Ke Kampung Ekowisata Keranggan
SETU-Sebanyak 80 orang yang terdiri dari camat, perbekel, dan lurah seKabupaten Gianyar, Provinsi Bali berkunjung ke Kampung Ekowisata Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/4).
Kunjungan yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gianyar ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para perbekel / lurah se- Kabupaten Gianyar tentang pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata.
Kunjungan tersebut dipimpin Asisten Daerah (Asda) 1 Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kabupaten Gianyar, I Ketut Mudana, dan Ketua Rombongan Perbekel Sidan I Made Sukra Suyasa. Sedangkan, dari Kampung Ekowisata Keranggan kunjungan tersebut disambut oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Heru Sudarmanto, Lurah Keranggan Madih serta Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ekowisata Keranggan Alwani.
Penyambutan diawali dengan sajian tarian dari sanggar tari Wandasari yang berada di Kampung Ekowisata Keranggan, dilanjutkan dengan penyematan pemberian cindera mata kepada Asda 1 Bidang Kesra Kabupaten Gianyar berupa peci khas Kota Tangsel Provinsi Banten.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel, Heru Sudarmanto menyampaikan selamat datang kepada rombongan dari Gianyar Bali. "Kami merasa terhormat dapat kunjungan dari Bali yang notabene memiliki tempat wisata jauh lebih baik dari kami. Semoga kunjungan ini menjalin silaturahmi dan sharing pengalaman antar kita,' ujar Heru.
Sementara, Asda 1 Bidang Kesra Kabupaten Gianyar, I Ketut Mudana menjelaskan, kunjungan ini tak lain adalah studi tiru dari Kampung Ekowisata Keranggan khusus mengenai proses pemberdayaan masyarakat dengan segala problematikanya. Bahkan mampu membentuk kesadaran masyarakat untuk membangun kampung menjadi Ekowisata.
"Tentu hal ini nantinya dapat diterapkan oleh para perbekel/lurah di Kabupaten Gianyar Bali," ujarnya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Keranggan Alwani menceritakan proses pemberdayaan masyarakat di Kampung Ekowisata Keranggan, mulai dari keberadaan kampung dengan kondisi kumuh, penduduk yang miskin, tempat pembuangan sampah hingga menjadi kampung yang terancam tergusur oleh pengembang.
"Untuk memulai pemberdayaan masyarakat perlu adanya dua hal yaitu perjuangan dan pengorbanan yang harus dimiliki oleh penggerak (pemimpin), sebab dengan itu masyarakat dapat melihat adanya kesungguhan dan dapat mendorong ke arah perubahan yang lebih baik sesuai dengan apa yang diharapkan,” tambahnya.
Acara ditutup dengan ramah ramah dan kunjungan ke galeri UMKM yang ada di Kampung Ekowista Keranggan.
Lifestyle | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu