Gibran Mau Minta Nasihat Ketum PDIP Megawati
JAKARTA - Meski masih muda, Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka sudah sangat bijak. Hal itu, dia tunjukkan saat ditanya soal penyusunan kabinet. Dalam menyusun daftar menteri, Gibran dan Presiden terpilih Prabowo Subianto memastikan akan meminta nasihat dari tokoh-tokoh bangsa, termasuk dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Meski telah dipecat PDIP, Gibran tetap menghormati Mega. Karena itu, dia berjanji akan berkonsultasi kepada Mega mengenai susunan kabinet.
Ketika ditanya lagi apakah sudah melakukan komunikasi dengan Mega mengenai rencananya tersebut, Gibran meminta publik bersabar. Wali Kota Solo itu mengaku hingga kini belum bertemu Mega.
“Ya ditunggu saja. Untuk susunan kabinet komposisinya ditunggu saja," harap Gibran.
Selain itu, Gibran juga akan berkomunikasi dengan para elite partai politik. Termasuk elite parpol yang tidak mendukungnya di Pilpres 2024 kemarin.
"Ya nanti ya, senior-senior, tokoh-tokoh, ketua-ketua semua kami mintai masukan nggih," sebut Gibran.
Menanggapi langkah Gibran, PDIP buka suara. Banteng tidak melarang Gibran untuk bertanya kepada Mega tentang susunan kabinet yang progresif.
"Ya boleh-boleh saja. Biar semua berkembang sesuai irama politik yang sedang berlangsung," ucap politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno kepada Rakyat Merdeka, Jumat (3/5/2024).
Kendati demikian, menurut Hendrawan, keputusan pengangkatan menteri sepenuhnya berada di tangan Presiden. "Kita lihat saja nanti. Karena yang memiliki hak prerogatif itu Presiden, bukan Wakil Presiden," tandas Hendrawan.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, enggan berandai-andai apakah Mega bersedia memberikan masukan kepada Gibran perihal kerangka kabinet. Namun, Said berharap, jangan sampai hal ini hanya sekadar untuk mencari simpatik publik.
Said berharap, penghormatan terhadap senior dan tokoh-tokoh bangsa, termasuk Mega, harus dilakukan dengan tulus.
Terpisah, Direktur Eksekutif Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Dimas Oky Nugroho memuji, sikap Gibran. Menurut Dimas, upaya Gibran mendekati Mega merupakan langkah politik tingkat tinggi. Tidak biasa dilakukan oleh politisi-politisi muda.
"Menunjukkan Gibran sebagai sosok negarawan anak muda yang tentunya ingin dan harus membangun komunikasi politik secara bijaksana dengan berbagai kekuatan politik nasional," jelas Dimas saat berbincang dengan Redaksi, Jumat (3/5/2024).
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu