TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tak Boleh Ada Yang Kelaparan

Oleh: Kiki Iswara Darmayana
Sabtu, 11 Mei 2024 | 11:51 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SERPONG - Meski ekonomi global sedang sakit, banyak negara masuk ke jurang resesi, akibat melonjaknya harga bahan pangan dan energi, rakyat negeri ini tetap harus bisa makan dan bisa me­nyekolahkan anak.
Perang Rusia-Ukraina dan konflik Iran-Israel menyebabkan pasokan bahan pangan, minyak dan gas bumi ke puluhan negara Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Latin terhambat. Akibatnya, ekonomi mereka kini babak belur. Rakyatnya mulai kesulitan mendapatkan bahan pangan dan ba­han bakar minyak (BBM). Bahkan, tidak sedikit yang mulai terancam kelaparan.

Kondisi ekonomi global yang ma­kin sulit, ditambah musim kemarau yang diprediksi lebih kering dan panas bisa mengancam produksi beras di banyak negara produsen.
Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, kita berharap, stok be­ras di gudang Bulog yang saat ini ada sekitar 1,6 juta ton, ditingkatkan men­jadi 2 juta ton. Untuk ini, pemerintah perlu melobi negara-negara produsen beras, supaya mau melepaskan seba­gian stoknya.

Sekarang ini akibat adanya ancaman kekeringan dan gagal panen, India, Vietnam, Kamboja dan Thailand menahan stok berasnya. Jadi perlu lobi tingkat tinggi untuk mendapat­kan beras dari negara-negara produ­sen yang stoknya berlebih.

Dengan stok beras di gudang Bulog sebanyak 2 juta ton, pemerintah bisa leluasa melakukan operasi pasar ketika harga beras di pasar tradisional melon­jak. Dengan cadangan beras 2 juta ton, pemerintah juga bisa dengan cepat mem­berikan bansos kepada orang-orang di level paling bawah yang tak mampu lagi membeli beras ketika harga naik tinggi.

Kita berharap, ke depan ini, pemerintah pusat, para gubernur, bupati dan walikota lebih jeli lagi memonitor kondisi warganya di lapisan bawah. Kalau ada tanda-tanda persediaan beras mereka menipis, atau bahkan sudah tak mampu lagi membeli beras, segera salurkan bansos.
Supaya orang-orang yang sangat miskin tetap bisa makan, selain bansos beras, juga perlu diberikan bantuan minyak goreng, gula dan telur. Ditambah bansos tunai. Orang-orang di level bawah, butuh uang tunai untuk membeli buku pelajaran dan seragam anak sekolah.

Hingga pertengahan tahun 2025, ekonomi Indonesia diprediksi bakal menghadapi tekanan berat, terutama akibat memburuknya ekonomi global sejak awal tahun ini.
Untuk itu, roda perekonomian rakyat harus terus didorong supaya tak berhenti berputar. Caranya, per­tama, siapkan sebanyak mungkin proyek-proyek padat karya. Kedua, perluas bantuan untuk bisnis rakyat kecil di pedesaan dan ketiga, salurkan bansos sembako untuk orang-orang yang ada di lapisan paling bawah.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo