TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mbak Puan, Sabar Ya!

Laporan: AY
Senin, 27 Mei 2024 | 08:45 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Rakernas V PDI Perjuangan (PDIP) merekomendasikan Megawati Soekarnoputri kembali menjadi Ketua Umum untuk periode 2025-2030. Puan Maharani yang sebelumnya digadang-gadang jadi pengganti Mega, harus sabar dulu ya.

Rekomendasi tersebut disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).

Dalam rapat yang berlangsung selama tiga hari itu, Puan menyebut Rakernas menghasilkan 17 rekomendasi. Salah satunya meminta Mega untuk tetap menjadi ketum partai berlambang banteng moncong putih.

Puan menjelaskan, usulan agar Mega tetap jadi Ketum lagi dibuat setelah Rakernas melakukan kajian mendalam terhadap berbagai persoalan bangsa dan negara, baik nasional maupun internasional.

Berbagai persoalan tersebut, dinilai mengandung potensi kerawanan yang harus dicermati langkah mitigasinya agar tidak menciptakan krisis. Dengan demikian, Rakernas V memandang pentingnya keteguhan kepemimpinan partai di dalam menghadapi transisi pemerintahan ke depan.

Karena itu, Puan menyebutkan, peserta Rakernas memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum PDIP sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga PDIP, untuk menentukan sikap politik partai terhadap pemerintah. Dan sosok yang paling tepat untuk menahkodai partai di saat krisis adalah Megawati Soekarnoputri.

“Setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDI Perjuangan se-Indonesia, memohon kesediaan Prof. DR. Megawati Soekarnoputri untuk dapat diangkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025-2030 pada Kongres VI tahun 2025,” sebut Puan.

Perlu diketahui, pemilihan Ketum PDIP digelar pada agenda Kongres PDIP VI yang agendanya bakal digelar pada April 2025. Siapa yang nantinya menjadi pemimpin partai akan ditentukan disini.

Sebelumnya, Puan sempat disebut bakal menjadi penerus Mega sebagai Ketua Umum PDIP. Isunya mencuat setelah Mega berkelakar kepada putrinya itu saat berpidato di pembukaan Rakernas V, Jumat (24/5/2024).

Di hadapan ribuan kader dan tamu undangan yang hadir, Mega awalnya menyindir Puan yang sering kunjungan kerja ke luar negeri sebagai Ketua DPR untuk urusan pemerintahan. Melihat Puan sering ke luar negeri, Mega pun mengajaknya bertukar posisi. Sebab, menjadi ketua umum partai dengan berbagai persoalannya bukan perkara mudah.

Saya bilang gantian lah sama saya. Saya saja deh yang jadi Ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum,” canda Mega yang disambut riuh tepuk tangan hadirin dan tamu undangan.

Loh enak-enak saja, masa saya yang disuruh nongkrong di sini, terus keadaannya gonjang-ganjing nggak jelas,” sambung Mega.

Puan sendiri merespon santai soal pertukaran posisi. Menurutnya, apa yang disampaikan Ibunya merupakan harapan atau doa yang perlu diaminkan. “Berdoa aja, Insyaallah,” kata Puan.

Lebih lanjut, Puan membenarkan, kalau dirinya memang sering ke luar negeri. Namun, agendanya merupakan tugas negara sebagai Ketua DPR. “Ya saya kan tugas ke luar negeri, karena memang, sebagai Ketua DPR, ada event-event konferensi internasional bersama ketua DPR yang lain,” tuturnya.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menekankan, ucapan Mega soal pertukaran posisi hanya sebuah candaan. Sehingga, tidak bisa diartikan secara gamblang bahwa Puan akan menggantikan Mega. Apalagi, pergantian ketua umum selalu dilakukan dalam kongres partai.

“Tidak bisa kita tangkap langsung bahwa nanti penggantinya Puan. Itu bukan sikap ketua umum, karena biasanya setiap hal-hal strategis menyangkut internal partai, Ibu Ketua Umum meletakkannya dalam forum kongres partai,” ucap Said.

Untuk diketahui ada dua nama yang digadang-gadang menjadi penerus Mega di PDIP. Pertama, Puan Maharani. Kedua, Prananda Prabowo. Keduanya merupakan anak kandung Mega.

Apa kata pakar soal kader PDIP yang meminta Mega jadi ketua umum lagi? Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah IPO menilai, sosok Mega memang masih dibutuhkan oleh PDIP. Apalagi, pasca pilpres terlihat PDIP terbelah. Ada yang ingin gabung Pemerintahan Prabowo Subianto dan ada yang ingin jadi oposisi.

“Situasi demikian jelas PDIP butuhkan Megawati sebagai simbol persatuan,” ulas Dedi, semalam.

Dedi menambahkan, selama ini Puan memang kerap disebut-sebut sebagai sosok yang akan melanjutkan kepemimpinan Mega di PDIP. Namun, Dedi menilai transisinya belum bisa dilakukan saat ini, karena situasi politik di internal partai tidak stabil.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo