TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mahfud MD Mulai Galak Lagi

Oleh: Farhan
Kamis, 13 Juni 2024 | 10:08 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kasus kematian Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky Rudian alias Eky pada 2016, terus menjadi sorotan. Terbaru, mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, ada dugaan kasus tersebut tidak ditangani secara profesional sejak awal.

Dalam akun YouTube-nya, Mahfud mengatakan, awalnya dia tak begitu mengikuti kasus yang tenar dinamai kasus ‘Vina Cirebon’. Namun, kasus tersebut mendapat atensi banyak pihak, sehingga dia ikut mengamati perkembangannya.

Menurut Mahfud, kasus Vina Cirebon diduga tidak digarap secara profesional oleh pihak kepolisian. Salah satu cermi­nan dari ketidakprofesional itu, telatnya perburuan 3 Daftar Pencarian Orang (DPO) di kasus tersebut.

 

Sebab, perburuan baru dilaku­kan setelah 8 tahun, tepatnya setelah film “Vina: Sebelum 7 Hari” ramai dibincangkan publik.

“Konyolnya lagi, setelah di­tangkapnya satu DPO, yakni Pegi Setiawan, muncul kesak­sian dari Pegi dirinya tidak tahu kasus ini. Kemudian, 2 buron lainnya (Dani dan Andi) oleh pi­hak kepolisian dianggap sebagai salah sebut. Sudah menyelidiki lama (di 2016), tiba-tiba seka­rang bilang bahwa dulu itu salah sebut,” ujar Mahfud dikutip dari akun YouTube-nya, Rabu (12/6/2024).

Selain soal ketidakprofe­sionalan dalam menyelesaikan perkara, Mahfud juga menaruh curiga, penanganan kasus Vina Cirebon pada 2016 diatur secara profesional.

Jadi, saya berpikir ini bukan sekadar tidak profesional. Tapi, memang ada permainan profe­sional,” cetusnya.

Lebih lanjut, Mahfud men­dorong penanganan dan pen­gungkapan kasus Vina Cirebon kembali dilakukan secara pro­fesional. Bahkan, dia memin­ta Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih turun tangan dalam kasus Vina Cirebon.

“Saya kira, kalau Pak Prabowo menyelesaikan masalah-masalah gini, nggak akan merugikan ma­salah politik dia. Posisi ekonomi pun tidak. Ini kriminal jahat,” tegasnya.

Mahfud menambahkan, akan terus mengikuti perkemban­gan penanganan kasus Vina Cirebon. Dia pun menegas­kan, kasus tersebut tidak ada kaitan dengan kepentingan politik dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

“Soal pemilihan, rekayasa politik, sudah malas saya bicara-bicara itu. Tapi, di kasus-kasus seperti ini (kasus Vina Cirebon) saya tekankan akan bicara terus terang, karena ini kepentingan hukum,” tandasnya.

Sementara, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, pihaknya telah memeriksa 68 saksi terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

Menurut dia, puluhan saksi itu diperiksa, dimintai keteran­gannya, hingga dilakukan tes psikologi forensik.

Jules mengungkapkan, Polda Jabar juga telah melakukan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan, pelaku utama kasus pembunuhan Vina dan Eky.

“Pemeriksaan psikologi fo­rensik akan membuat terang peristiwa pidana yang terjadi, dan melengkapi proses penyidi­kan yang sedang berlangsung,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Polda Jabar melibatkan pihak eksternal dalam pemeriksaan psikologi forensik terhadap Pegi. Pihaknya berharap, pelibatan pihak ekster­nal bisa menjadi petunjuk yang kuat dalam penanganan kasus tersebut.

“Ke depan, masih ada tiga saksi yang akan kami lakukan pemeriksaan psikologi foren­sik,” imbuhnya.

Di media sosial X, kasus Vina Cirebon juga masih ramai diperbincangkan. “Dari awal sudah aneh sih kasusnya. Kira-kira KPK bisa bantu kasus Vina Cirebon nggak ya?” ujar akun @Azzbaks.

Akun @safriedoank129 me­minta Presiden Jokowi men­gawal penyelesaian kasus Vina Cirebon. Dia meyakini, campur tangan presiden akan membuat penyelesaian kasus itu berjalan cepat, dan tidak ada peradilan sesat.

“Yth Bapak Presiden @jokowi, mohon jangan sibuk terus dengan kegiatan olah ra­ga. Tolong bantu kasus Vina Cirebon ini agar diaudit kem­bali. Kami berharap, para oknum yang terlibat segera menerima sanksi,” harapnya.

Senada, Akun @rangkuti­fuat menilai, kasus Vina Cirebon telah merusak nama baik in­stitusi Polri. Karenanya, dia meminta kapolri dan pemangku kepentingan lain menyelesaikan dan mengungkap kasus tersebut secara profesional.

“Ketidakprofesionalan dilaku­kan oleh sejumlah oknum. Tapi, carut marut penanganan pem­bunuhan Eky dan Vina Cirebon, sangat merusak nama baik Polri. Semoga citra Polri bisa diper­baiki,” imbuhnya.

Akun @Fahd70918658 men­dorong, pihak kepolisian ter­buka dan transparan dalam pendalaman kasus Vina Cirebon. Bahkan, bila pihak kepolisian belum atau tidak memiliki bukti-bukti yang kuat atas kasus itu, sebaiknya disampaikan kepada publik.

“Klarifikasi saja Pak Polisi, kalau belum ada bukti yang kuat. Gampang kan. Jadi, terlihat pro­fesional. Jangan berbelit- belit panggil saksi-saksi yang lain,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo